SBY Jadikan Survei sebagai Bahan Evaluasi

Sabtu, 04 September 2010 – 05:35 WIB

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mempelajari hasil survei tentang kepuasan publik terhadap dirinya yang melorotPresiden akan menjadikan hasil survei Lembaga Survei Indonesia pada Agustus 2010 tersebut sebagai bahan evaluasi

BACA JUGA: Banteng Gusar, Golkar Siapkan Pembelaan



"Presiden tentunya mengapresiasi lembaga survei
Itu akan dijadikan bahan evaluasi," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Jumat (3/9).
 
Julian mengatakan, presiden mengakui bahwa lembaga survei tidak memiliki interes politik

BACA JUGA: Vonis Anggodo Tak Pengaruhi PK Bibit-Chandra

Karena itu, penilaian publik terhadap kinerja pemerintahan akan menjadi perhatian lebih lanjut dari presiden.

Salah satu penurunan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan adalah di bidang keamanan
Menko Polhukam Djoko Suyanto juga mengatakan akan memperhatikan hal itu

BACA JUGA: Hanya 1,5 Jam, 6.500 Kouta Tambahan Haji Khusus Ludes

"Nanti ada evaluasi," kata Djoko setelah rapat tim penilai akhir (TPA) calon pejabat eselon 1 yang dipimpin Wapres Boediono di kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta kemarin.
 
Kepuasan publik di bidang ekonomi juga melorotSalah satunya disebabkan maraknya ledakan gasMenko Kesra Agung Laksono mengatakan, pemerintah tengah berusaha mengatasi masalah tersebut"Itu pemerintahan yang laluKami berusaha memperbaikinya sekarang," ujar Agung.
 
Salah seorang staf khusus SBY Heru Lelono mengkhawatirkan adanya persepsi berbeda antara media dan LSI atas publikasi hasil survei tersebutDia lantas mencontohkan, adanya media televisi yang membandingkan penurunan popularitas SBY saat menjelang pemilu pada Juli 2009 (85 persen) dengan Agustus 2010 (65 persen)"Dua data tersebut tidak dapat dibandingkan karena pada Juli 2009 SBY saat kampanye dan ada proses pencitraan sehingga presiden belum bekerjaIni (kondisi yang) berbeda sekali dengan pada Agustus 201, saat presiden sudah bekerja," kata Heru
 
Meski demikian, popularitas SBY pada Agustus 2010 sebesar 65 persen relatif naik apabila didasarkan pada hasil Pilpres 2009 saat SBY meraih suara 61 persen.

Senada dengan Djoko, Heru memastikan SBY akan menjadikan hasil survei LSI sebagai rujukan evaluasi kinerja kabinet"Bukan berarti presiden lantas akan mengarahkan kebijakan yang lebih populerSebab, bagi saya, kebijakan harus benar dan bukan populer atau tidak populer," kata Heru seraya mencontohkan kebijakan kenaikan harga BBM yang baru dinikmati masyarakat sekarang.
 
Seperti diberitakan, hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) terakhir, yaitu pada Agustus 2010, mencatat, tingkat kepuasan kepada Presiden SBY terus melorotSaat terpilih pada Juli 2009, tingkat kepuasan berada di angka 85 persenNamun, terakhir, kepuasan terhadap kinerja presiden yang sedang menjalani periode kedua kepemimpinannya itu berkisar 65 persen(sof/dyn/c6/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke KPK Bawa Pesan Mega


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler