"Belum ada arahan dan belum ada pandangan khusus dari Beliau (SBY)
BACA JUGA: Rekomendasi DPR Jauh dari Impeachment
Hanya saja, SBY mengirimkan salam kepada anggota dewan yang sudah menentukan pilihan, termasuk (yang) memilih opsi CMengenai sikap 'bandel' partai koalisi seperti PKS dan Golkar, bahkan PPP yang membuat kejutan di sesi final sidang dengan memilih opsi C, Anas mengatakan bahwa hal tersebut lumrah dalam proses dinamika politik
BACA JUGA: Lima Demonstran Tersangka, Lima Lainnya Diperiksa
Partai Demokrat selaku pimpinan koalisi pun tidak serta-merta mengatakan bahwa koalisi sudah pecah."Komitmen koalisi itu sebenarnya sejak awal kan dari partai sendiri
BACA JUGA: Mabes Polri Tunggu Rekomendasi Resmi
Demokrat sudah ucapkan selamat, baik yang memilih sama atau yang bedaItu hal yang lumrahSoal koalisi pecah, kami tidak ingin buru-buru menentukan sikap terhadap parpol koalisiBiar situasi jernih dulu, baru membahas tindakan lebih lanjut," kata Anas.Hanya saja menurut Anas, jikalau koalisi yang disepakati berjalan hingga lima tahun itu harus pecah di umurnya yang belum sampai setahun, tentulah hal tersebut sangat disayangkan"Terlalu mahal kalau koalisi pecah hanya karena kasus CenturyKoalisi tidak bisa hanya disimpulkan berdasarkan kasus Century sajaKarena ada pertimbangan yang jauh lebih besar demi kepentingan masyarakat, dan menjadi komitmen partai koalisi sejak pertama bersikapSBY juga tidak ada membahas soal itu (pecahnya koalisi, Red)," kata Anas(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Konsolidasi soal Pemakzulan Boediono
Redaktur : Tim Redaksi