Pengalaman itu diutarakan Ikrar saat menjadi pembicara bertema "Pers dan Artikulasi Kepentingan Daerah" di DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (12/2)
BACA JUGA: Pidato Moratorium SBY Bertentangan dengan PP
Hadir pula, Sultan Bakhtiar Najamudin (anggota DPD RI Bengkulu), Wina Armada Sukardi (anggota Dewan Pers) dan Ramadhan Pohan (anggota DPR dari Fraksi Demokrat).Ikrar bercerita bahwa telepon itu datang jika ada kritik yang dinilai terlalu keras di media
Sementara itu, Politisi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan dengan tegas membela SBY
BACA JUGA: Akui Fee BPD Cenderung Korupsi
Sebab, kata Ramadhan Pohan walaupun mendapat banyak kritik dari media namun tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap pers"SBY tidak pernah mengkriminalisasi siapapun pengkritiknya, apalagi media," katanya.
Ramadhan yang juga anggota DPR Komisi I itu justru mengkritik kebijakan media lokal yang pemberitaannya hampir seragam dan terfokus pada satu isu pada berita utamanya.
Mantan wartawan itu mencontohkan isu Pansus Century
BACA JUGA: Daerah Selewengkan Dana Reboisasi ?
Kata dia, berita Pansus Century tidak begitu menarik bagi mayarakat Belitung atau Magetan yang merupakan daerah pemilihannya."Korupsi walikota jauh lebih signifikan daripada berita dari pusat yang masih berwacana," sindir Ramadhan Pohan.(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas Villa Bodong di Hutan Lindung
Redaktur : Tim Redaksi