SBY Minta Gubernur Inventarisir Budaya Daerah

Selasa, 25 Agustus 2009 – 20:40 WIB
JAKARTA – Kasus tari Pendet asal Bali yang diklaim Malaysia, ternyata juga membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) geramPresiden pun meminta seluruh gubernur pro-aktif membantu Menbudpar, Mendiknas dan Menkum HAM menginventarisir aset budaya Indonesia agar tak diklaim dan dicuri bangsa lain lagi, dalam pertemuan dengan menteri terkait yang juga dihadiri Menlu Hasan Wirajuda.

"Saya minta kepada menteri untuk mempercepat birokrasi

BACA JUGA: SBY Harus Tegas Soal Tunjangan DPRD

Saya tidak mau melihat kelambatan di sana-sini dalam proses inventarisasi budaya bangsa
Saya juga minta kepada para gubernur dan kepala daerah untuk membantu menteri, seperti (dalam hal) fasilitas, serta mendorong para seniman dan budayawan agar menyampaikan data kebudayaan asli kita dari berbagai daerah," kata SBY di kantor kepresidenan, Selasa (25/8).

Rekam jejak sejarah budaya daerah, kata SBY pula, merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia

BACA JUGA: Batik dan Angklung Didaftarkan ke UNESCO

"Semuanya harus disahkan sebagai budaya bangsa dan menjadi kekayaan Indonesia
Saya kira ini penting kita lakukan, agar tak terjadi lagi kekayaan budaya kita diklaim bangsa lain

BACA JUGA: KPU Siap Hadapi Panitia Angket

Saya kira protes yang dilakukan pemerintah Indonesia kepada Malaysia tak berlebihan, mengingat sudah beberapa kali budaya kita diklaim oleh Malaysia," kata SBY.

Hanya saja, lanjut SBY, pemerintah tidak hanya melayangkan protes kepada pemerintah Malaysia, tetapi juga berupaya bekerjasama menangani isu-isu yang bisa menyinggung perasaan budaya Indonesia ituKlaim tari Pendet itu sendiri sebenarnya bukan langsung oleh pemerintah Malaysia, melainkan oleh sebuah private company yang terkait dengan dunia pariwisata Malaysia.

"Atas inisiatif saya, beberapa tahun lalu kita sudah membentuk Eminent PersonsPimpinan Malaysia juga sudah setujuLembaga itu khusus dibentuk dengan tujuan untuk mengelola permasalahan, serta persengketaan antara kedua negaraApalagi permasalahan antara Indonesia-Malaysia sering terjadi," tambah SBY.

Disebutkan presiden, dalam hal ini latar belakang masalah lain juga perlu dipertimbangkanMisalnya, tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang kini mencapai angka 1,8 juta orang"Jadi, banyak perasaan anak bangsa di Indonesia dan Malaysia yang harus dijagaIni masalah sensitif yang harus diselesaikan dengan kepala dingin dan jalur diplomasi," cetusnya(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Usut Endapan Rp200 M di 6 BPD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler