JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh komponen negara termasuk kalangan dunia usaha, ikut bersama merealisasikan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (P3E)SBY pun berharap komitmen dunia usaha pada pemerintah, tidak sebatas hanya memberikan cek kosong saja.
"Sekarang ini time to act (waktu untuk aksi)
BACA JUGA: TPI Kembali jadi TV Pendidikan
Sudah harus ada komitmen, implementasi dari kalangan dunia usahaSebelumnya, pemerintah juga telah melakukan retret ekonomi dengan kalangan BUMN
BACA JUGA: Tutut akan Segera Kendalikan Lagi TPI
Sekitar 60-an BUMN telah menyatakan siap berkomitmen dalam P3E dengan nilai investasi hampir USD 100 miliar‘’Saya dengar-dengar ada kabar gembira
BACA JUGA: Kapolri Bantah Bom Cirebon Pengalihan Isu
Dari pelaku usaha yang hadir di sini akan menyampaikan nilai implementasi investasi merekaSaya optimis meski harus saya simpan sampai besok,’’ kata SBY.Ada beberapa kendala yang disebutkan SBY menjadi penghambat P3E, baik di pemerintah pusat ataupun di pemerintah daerahSebagian besar berasal dari proses perizinan dan masih minimnya infrastrukturSelain itu, momentum kebangkitan ekonomi juga tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal‘’Karena itu saya minta kedepan kita mengarah pada empat sasaran yang harus dicapai,’’ kata SBY.
Empat sasaran dimaksud adalah, meningkatkan target pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran, mengurangi angka kemiskinan dan melakukan pembangunan tanpa merusak lingkungan.
‘’Saya ingin susunlah rencana yang konkrit, riil, jangan buat rencana yang muluk-muluk, indah-indah tapi ruwetBikinlah rencana yang konkrit tapi bisa dilaksanakanHarus cek isi dan bukan cek kosong,’’ tegas SBY lagi.
Retret ekonomi ini dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Gubernur, pejabat eselon I di tiap kementrian dan sekitar 400 perwakilan kalangan dunia usaha di seluruh Indonesia.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Gugatan Gedung DPR Ditunda Dua Pekan
Redaktur : Tim Redaksi