BACA JUGA: PGRI Tuntut Gaji Guru Swasta Naik
Mensesneg pun menolak dengan halus
BACA JUGA: Anggaran Siswa Miskin Turun
”Masak saya dapat giliran cabaiPresiden SBY memuji buah jeruk yang diolah dengan penggorengan vakum
BACA JUGA: Persebaran Guru Belum Merata
Selain bentuk dan warnanya tetap seperti jeruk segar yang dikupas, kata SBY, rasanya juga tetap jeruk”Ini enakBenar, ini enak,” ungkap SBY sambil mengacungkan jempolnya”Yang nyoba cabai belum adaAyo, Pak,” ulang SBY kepada Hatta yang hanya bisa tertawa lebar.Sebelum bergurau di hadapan undangan, SBY dan istri meresmikan rumah pintarRumah untuk kepentingan belajar anak-anak itu merupakan bantuan dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB)Di Universitas Brawijaya, rumah pintar dibangun dua lantai di atas lahan 200 meter persegiRuang di dalamnya terbagi dalam enam sentraMeliputi sentra komputer, buku, bermain, panggung/audiovisual, kriya, serta sentra tanaman obat tradisional
Saat berorasi ilmiah berjudul Pembangunan Nasional dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global, SBY berharap Universitas Brawijaya bisa menjadi center of action (pusat gerakan) membangun bangsaBersama-sama, diharapkan bisa mewujudkan Universitas Brawijaya sebagai world class university (universitas kelas dunia)
Sekitar pukul 13.00, SBY melanjutkan kunjungan ke Universitas Islam Negeri (UIN) Malang untuk peresmian gedungPresiden asal Pacitan itu pun memberikan nama Maulana Malik Ibrahim di belakang nama UINDengan demikian, namanya kini menjadi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Sebagai penanda peresmian dan penggunaan nama baru tersebut, SBY didapuk memencet tombol peresmianSayangnya, layar LCD raksasa yang sedianya menampilkan tulisan UIN Maulana Malik Ibrahim sedikit tersendatBaru sekitar setengah menit setelah tombol dipencet, muncul kembang api dan nama UIN Maulana Malik Ibrahim.
Di tempat terpisah, beberapa elemen mahasiswa menyambut kedatangan SBY dan rombongan dengan aksi demonstrasiLokasi demonstrasi terbagi menjadi duaYakni, di Jalan Mayjen Pandjaitan dan di Jalan VeteranTuntutan yang mereka suarakan adalah pencabutan UU BHP, pencabutan SKB 4 menteri (soal tenaga kerja dan upah), penghentikan PHK, penaikan upah buruh, dan penurunan harga BBM.
Di Jalan Pandjaitan, mahasiswa yang lelah berorasi memilih merebahkan diri di aspalMereka tak bisa bergerak ke pintu gerbang Universitas Brawijaya sebelah utara karena blokade polisiPolisi mengisolasi gerakan mereka hingga berjarak 100 meter dari gerbang sebelah utara.
Sementara itu, dalam aksi mahasiswa di bundaran Veteran, sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dan pendemoPendemo berhasil didorong mundur hingga di depan SPBU, Jl Sigura-guraDalam aksi dorong itu, seorang mahasiswa bernama Edlis pingsanDan, seorang lagi bernama Roni diamankan petugasBeberapa jam kemudian dia dilepaskan(yos/yn/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atur BOS, Daerah Bisa Bikin Perda
Redaktur : Tim Redaksi