Senin (6/10) SBY menggelar rapat kabinet paripurna pertama pascalebaran di gedung utama secretariat negara
BACA JUGA: Suap Tanjung Priok, Tersangka Berinisial AP
Selain para menteri, SBY juga mengundang para pelaku ekonomi serta pimpinan media cetak dan elektronikRapat dimulai dengan pemaparan dari Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani, Gubernur BI Boediono, dan Ketua Kadin M.S
BACA JUGA: Edukasi Politik Parpol Gagal
HidayatBACA JUGA: Anggota Dewan Harus Dievaluasi
’’Insya Allah Indonesia tidak akan mengalami krisis ekonomi seperti yang terjadi pada 10 tahun yang lalu,’’ kata SBY kemarin’’Saya tidak bilang akan aman-aman sajaTetapi saya yakin kalau kita bersatu, bersinergi, nightmare 1997/1998 tidak terjadi,’’ sambungnya.
Menurut SBY,penyebab krisis 1998 saat itu salah satunya karena terjadi misgovernment, korupsi, transisi politik, insecurity bagi etnis Tionghoa, kenaikan harga yang sangat tinggi, konflik komunal, dan sebagainya
Semua itu, kata SBY saat ini tidak terjadiTransisi politik berjalan cukup baikIndonesia berhasil menjalankan pemilu, pilpres, dan pilkada dengan tertib dan amanMisgovernment juga tidak terjadi lagi karena situasi politik sudah cukup stabil’’Meskipun hubungan pemerintah dengan DPR atau saya dengan DPR selalu ada pasang surutnyaAda interpelasi, ada angket , tetapi relatif stabil,’’ kata SBY.
Situasi keamanan juga tidak perlu dikhawatirkanSelain itu, kata SBY, pada 1998, situasi perekonomian pada 1998 lebih buruk dari saat iniSBY lantas memaparkan grafik-grafik yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. ’’Kita bersyukur kondisi yang ekstrim itu tidak terjadi sekarang iniTidak seburuk 1998. Tapi jangan lalaiHarus waspada,” tandas SBY
Misi pemerintah dan pelaku ekonomi saat ini, kata SBY, adalah memelihara momentum kebangkitan nasionalJuga mengelola dampak krisis keuangan Amerika Serikat agar tidak mengancam momentum pertumbuhan ekonomi
Momentum pertumbuhan ekonomi tersebut menurut SBY terkait dengan capaian dan kemajuan perekonomian selama sepuluh tahun terakhirPertumbuhan ekonomi dalam 7 kwartal, diatas 6 persen’’Kalau negara lain menurunkan target pertumbuhan ekonominya, kita akan pertahankan dianats 6 persen,’’ kata SBY
Selain itu, kata SBY, investasi juga terus meningkat, PDB naik, pendapatan perkapita juga merangkak naik, pertumbuhan makin bertumpu pada dalam negeri dan risiko ekonomi makro terus menurunPemerintah dalam tiga tahun ini, kata SBY, juga membuat keputusan strategis yang sangat efektif untuk membiayai defisit APBNYakni keluar dari IMF (2006), membubarkan CGI (2007), dan menerbitkan sukuk negara (2008)’’Jangan sampai momentum pertumbuhan ekonomi terhenti,’’ jelasnya
SBY pun memberikan 10 hal yang harus dilakukan pemerintah, pelaku ekonomi, dan masyarakat’’Pertama kita harus optimistis dan bersinergi memelihara momentum pertumbuhan,’’ kata SBYPemerintah harus bisa menjaga kepercayaan masyarakatPara pengusaha juga diimbau untuk tidak panik, berpikir positif, dan rasional.
Selain itu, kata SBY, APBN 2009 harus dioptimalkanAlokasi untuk infratruktur harus tetap ada, termasuk untuk listrikSelain itu, alokasi anggaran untuk penanggulangan kemiskinan, termasuk bantuan langsung tunai (BLT), juga harus dipertahankan. Defisit anggaran juga harus tepat, tidak menganggu pencapaian sasaran dan tetap bisa dibiayai dalam situasi keuangan global dewasa ini
’’Tadi Pak Wapres juga nitip, tolong lihat kembali penerimaan negara dari MigasSemua harus sharing dalam kondisi seperti ini,’’ tandasnya.
Para menteri juga diimbau untuk melakukan efisiensi dan pembatasan pembelanjaan yang konsumtif’’Kalau bisa ditunda, ya ditudanItu juga berlaku bagi APBD,’’ kata SBY.
Pemerintah, kata SBY, juga akan terus menjaga agar dunia usaha atau sektor riil terus bergerakIni agar pajak dan penerimaan negara tetap terjaga. Juga agar pengangguran tidak bertambahBI diminta menjamin kredit dan likuiditas’’Kewajiban pemerintah mengeluarkan kebijakan regulasi, iklim, dan insentif agar sektor riil tetap bergerak,’’ katanya.
SBY mengingatkan, tahun depan ada kemungkinan Amerika Serikat dan Eropa mulai mempersempit pintu eksporSBY khawatir barang-barang yang gagal masuk ke sana akan berbelok ke Indonesia’’Jaga ituBikin barangkita kompetitif di dalam negeri,’’ kata SBY’’Mari kita lakukan lagi kampanye besar-besaran utuk mengkonsumsi produk dalam negeri,’’ sambungnya.
Proyek-proyek nasional, kata SBY, harus mengutamakan produk nasional’’Hentikan budaya fee yang tidak masuk akal, menyedot devisa, dan mungkin masih ada mark upCegah dumping barang luar negeri,’’ kata SBY.
SBY juga meminta jajaran pemerintah, BI, dan swasta terus bersinergiSehingga mencegah kecurigaan dan mistrustSBY tidak ingin pengalaman 1998 teruangDimana tidak ada saling kepercayaan antara pemerintah dan swastaSemuanya mengembangkan strategi SDM (selamatkan diri masing-masing)
Lembaga-lembaga pemerintah juga diminta untuk mencegah konflik yang tidak perluKonflik antarlembaga pemerintah menurut SBY memalukan dan menghambat momentum serta merusak kepercayaanSelain itu di tahun politik 2008/2009, SBY menginginkan ada aktivitas politik yang lebih nonpartisanArtinya mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai
Para pejabat dan pengamat ekonomi, juga diinstruksikan untuk melakukan komunikasi yang tepat dan bijak kepada rakyatYakni dengan memberi informasi yang jujur dan tidak memberi angin surga’’Namun tetap positf dan optimis, tidak menimbulkan kepanikanCegah statemen yang bukan menjadi kewenangan maupun yang tidak perlu,’’ kata SBY(tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bidik DPR Penerima Suap TAA
Redaktur : Tim Redaksi