JAKARTA -- Presiden SBY semakin serius menyikapi wacana pemindahan ibu kota negaraDi awal perbincangan dengan dua calon pimpinan KPK, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjoyanto, kemarin SBY menyempatkan kembali melontarkan obrolan tentang pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta.
SBY mengatakan, itu merupakan keputusan besar yang tidak cukup dilakukan sendiri oleh pemerintah
BACA JUGA: Kasus Bekasi Potensi Menjalar ke Depok
"Ada satu pikiran dan kesepakatan baru soal pusat pemerintahan, di mananya belum, yang penting konsepnya dulu, modelnya dulu, tidak cukup dengan pemerintah, tapi juga dengan DPR karena ini keputusan besar," kata presiden di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin (16/9).Sebelumnya, SBY melontarkan tiga alternatif mengenai ibu kota
BACA JUGA: Pengacara Ismeth Abdullah Sentil KPK
Kedua, memindahkan ibu kota ke daerah lainAndrinof A
BACA JUGA: 26 Politisi Resmi Dilarang ke Luar Negeri
Chaniago, koordinator Tim Visi Indonesia 2033 yang sejak 2008 yang sudah mendorong pemindahan ibu kota dari Jakarta, mengapresiasi komitmen presiden itu"Saya kira presiden sudah mulai serius," kata Andrinof kemarin.Dosen FISIP Universitas Indonesia itu mengingatkan, dalam buka puasa bersama para pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta Convention Center, 3 September lalu presiden juga memberikan pernyataan mengenai wacana pemindahan ibu kotaSaat itulah SBY mengusulkan tiga opsi untuk mengatur ibu kotaSelanjutnya, kata Andrinof, SBY meminta Staf Khusus Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah Velix Wanggai untuk melakukan kajian awal.
Belakangan, Velix sendiri menyampaikan bahwa pemerintah telah menerima masukan dari Tim Visi 2033 yang merekomendasikan ibu kota negara dipindahkan ke Pulau KalimantanMenurut Andrinof, pemerintah seharusnya bisa segera mengambil langkah maju yang lebih konkret
"Kalau sudah dapat bahan dari Tim Visi 2033, nggak perlu melakukan kajian awal lagiDengan modal itu, langsung saja dilakukan workshop untuk menajamkan, mengoreksi, atau meminta klarifikasi," katanyaDia menyebutkan, siapa pun bisa membuat kajian awal, tidak perlu terlalu dipermasalahkan
Tim Visi Indonesia 2033, tegas Andrinof, siap memaparkan sejumlah alasan yang lebih rinci tentang perlunya pemindahan ibu kotaBahkan, dari naskah kajian akademik yang disusun Tim Visi Indonesia 2033 tersebut akan tampak dengan jelas mengapa mereka sudah sampai kepada usul untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan.
"Cukup satu konsep awal, lalu ditanggapi dan dimatangkan bersama-samaJadi, kita tidak membuang-buang waktu terlalu banyak untuk melakukan kajian dari awal lagi," tegasnya.
Andrinof juga mengingatkan presiden agar berhati-hati dalam memilih mitra-mitra dialog dalam mempersiapkan rencana pemindahan ibu kota ituKalau terlalu melibatkan kalangan pengusaha, Andrinof khawatir semangat pemindahan ibu kota bisa melenceng dari tujuannya.
"Jangan sampai yang dominan perspektif proyekSekarang saja sudah mulai terasa diperebutkan, bahkan diarahkan untuk kepentingan bisnis," katanyaKalau ini sampai terjadi, Andrinof yakin, ibu kota baru akan mengulang nasib gagalnya model penataan Jakarta"Jangan diperhatikan pernyatan yang berindikasi interestMisalnya, pindah ke Jonggol, BogorSudahlah, ibu kota baru tidak mungkin dibuat di sekitar Jabodetabek," tandasnya(sof/c4/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cukup Bukti, Wako Tomohon Bakal Dibui
Redaktur : Tim Redaksi