"Ini yang sangat penting dan digarisbawahi, yakni permintaan masyarakat agar tertibnya proses permintaan SK pensiun itu penyelesaiannya tidak terlalu lama
BACA JUGA: Jadi Saksi Meringankan, Mahfud Tunggu Panggilan Hakim
Atau mesti dipercepat," kata SBY kepada wartawan di kantornya, Senin (23/5).Dikatakan SBY, sejak hotline aspirasi berupa nomor SMS premium 9949 dan PO Bokx 9949 dibuka, dirinya menerima jutaan surat dan SMS yang disampaikan masyarakat
BACA JUGA: Lagi, PNS Cuti Bersama
Jutaan sms dan surat ini, dihimpun oleh staf khusus Presiden bidang komunikasi sosial dan langsung mendapat tanggapan dari Presiden SBY dalam bentuk kesimpulan-kesimpulan bahkan kebijakan."Ini yang saya gunakan sebagai termometer untuk mengukur suhu denyut nadi kehidupan masyarakat kita karena disampaikan secara terbuka
BACA JUGA: Istri Mantan Wakapolri jadi Tersangka Korupsi
Tapi sebagaian besar disampaikan jernih dan objektif," kata SBY.Meski jumlahnya jutaan, Presiden SBY dibantu stafnya tetap berusaha mencermati isi surat satu persatuAda yang dijawab secara umum, namun ada juga yang perlu dibalas secara khusus.
"Balasan khusus ada 3 surat, sebagian lainnya sudah disalurkan atau memang tidak perlu tindaklanjut," kata SBY.
SBY pun berusaha menyimpulkan persoalan-persoalan yang disampaikan masyarakat melalui surat ataupun SMSPertama mengenai kekhawatiran masyarakat tentang berkembangnya aliran NIIKedua, dukungan masyarakat terhadap pemberantasan kejahatan terorisme.
"Ketiga, ini sangat penting dan digarisbawahi yakni permintaan masyarakat agar tertibnya proses permintaan SK pensiun itu penyelesaiannya tidak terlalu lamaAtau mesti dipercepat," kata SBY.
Sedangkan yang keempat adalah permintaan masyarakat agara memasukan mata pelajaran Pancasila dalam kurikulum sekolahKelima, permintaan untuk mengatasi kecelakaan lalulintas baik udara, darat dan laut.
"Kemudian juga persoalan penggunaan ganja untuk tidak dilegalisasai dan ucapakan terimakasih dukungan seperti biasanya kepada presiden maupun kepada pemerintah," kata SBY(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tak Mudah Percaya dengan Mahfud
Redaktur : Tim Redaksi