SBY Tak Cocok Jadi Simbol Kesejahteraan

Sabtu, 14 Agustus 2010 – 07:31 WIB
KUNJUNGAN - Salah satu kunjungan Presiden SBY didampingi Ny Ani Yudhoyono ke daerah, beberapa waktu lalu. Foto: Masri/Rakyat Bengkulu.

JAKARTA - Legasi atau simbol Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai bapak kesejahteraan ditanggapi berbagai pihakLegasi yang diberikan Center for Information and Development Studies (Cides) itu dinilai tidak cocok disematkan kepada SBY.

"Saya kira, itu baik-baik saja

BACA JUGA: MA Turunkan Standar Nilai Hakim Tipikor Ad Hoc

Namun, apa sebenarnya indikatornya?" kata Priyo Budi Santoso, wakil ketua DPR, di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (13/8)
Indikator legasi bapak kesejahteraan yang diberikan Cides tersebut adalah SBY merupakan presiden yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat

BACA JUGA: Baasyir Diduga Danai Militan Aceh

Legasi tersebut baru sebatas usul dari Cides.

Sebagai anggota kehormatan Cides, Priyo mengaku tidak tahu-menahu legasi bapak kesejahteraan itu telah diberikan
Menurut dia, legasi bagi SBY yang lebih tepat adalah presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat

BACA JUGA: BPOM Temukan Obat Tradisional Ilegal

Terlebih, SBY juga terpilih selama dua periode berturut-turut dengan perolehan suara yang meyakinkan"Kalau saya, cenderung SBY sebagai The Best Son of The Country (Anak Bangsa Terbaik, Red)," ujar Priyo.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Cides Ricky Rahmadi mengusulkan legasi bapak kesejahteraan diberikan kepada SBYMenurut dia, dengan dua kali kepemimpinan, sudah saatnya SBY memiliki legasi yang cocok bagi dirinyaMengingat, para presiden RI sebelumnya juga memiliki legasi yang berbeda-beda

Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo menilai sah-sah saja usul SBY sebagai simbol bapak kesejahteraan ituMenurut dia, setiap warga berhak mengusulkannyaTapi, dengan nada menyindir, dia meyakini bahwa SBY masih belum berkenan"Sebab, peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana janji kampanye pilpres dan pidato pelantikan presiden periode kedua sampai sekarang belum menunjukkan hasil optimal," ungkap ketua Fraksi PDIP di DPR itu.

Tjahjo menyatakan bahwa angka kemiskinan masih cukup tinggiAngka pengangguran juga belum menunjukkan perbaikan dan penurunan yang signifikanSementara itu, program-program kesejahteraan rakyat seperti PNPM dan dana BOS masih menggunakan dana utang, belum dana penerimaan mandiri

"Saya kira, usul tersebut bisa disampaikan lagi saat berakhirnya jabatan beliau pada 2014 sambil kita evaluasi kembali keberhasilannya selama sepuluh tahun pemerintahan ini ke depan," ujar Tjahjo.

Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menolak menanggapi wacana yang dilontarkan Cides tersebut"Soal itu, biar masyarakat saja yang menilai," katanya setelah salat Jumat di masjid DPR kemarin(bay/pri/c5/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Formasi CPNS Dipengaruhi Kroni Kada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler