NUSA DUA - Perkembangan demokrasi di abad 21 bakal mendapat tantangan baruPresiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut, fenomena maraknya sosial media menjadi salah satu senjata masyarakat melakukan partisipasinya dalam demokrasi.
SBY mencontohkan Arab Spring atau transisi politik yang terjadi di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah
BACA JUGA: Dubes Belanda Minta Maaf kepada Janda Rawagede
"Transisi Arab Spring merepresentasikan kekuatan warga negara yang menghasilkan perubahan yang dipersenjatai dengan facebook, twitter, dan smart phones," kata SBY dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IV di Bali International Convention Center (BICC), kemarin (8/12).Sosial media semacam itu, kata dia, menjadi tantangan tersendiri dalam demokrasi
BACA JUGA: Kritis, Motif dan Identitas Belum Diketahui
Menurut SBY, ada banyak alat-alat baru yang memungkinkan mengetahui atau menyerap aspirasi rakyat
SBY mengatakan, negara harus mampu menerjemahkan aspirasi rakyat
BACA JUGA: KPK Serahkan ke Polri-Kejagung
Sebab, jika komunikasi antara pemimpin dengan keinginan rakyat terputus, bisa mengakibatkan terjadinya disfungsi politik"Masing-masing dari kita akan merespon secara berbeda aspirasi rakyat, tapi kita harus meresponnya," tegasnya.Dalam BDF kali ini, sejumlah ikut hadirAntara lain Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Srilanka Mahinda Rajapaksa, Perdana Menteri (PM) Mongolia Sukhbaatar Batbold, PM Qatar Sheikh Hamad Bin jassim Bin Jabr Al-Thani, dan PM Timor Leste Xanana GusmaoSecara keseluruhan delegasi dari 82 negara ikut hadir, baik sebagai peserta maupun pengamat (observer).
Menlu Marty Natalegawa mengatakan, jumlah peserta dalam BDF menunjukkan peningkatan sejak penyelenggaraannya yang pertama tahun 2008"Peningkatan jumlah ini, tidak diragukan lagi menunjukkan kokohnya dukungan terhadap forum ini," tutur Marty"BDF dengan cepat diakui secara luas sebagai bagian yang sangat penting dalam arsitektur demokrasi di kawasan."
Meski mengalami peningkatan, Indonesia sebagai inisiator BDF tidak punya niatan untuk menjadikan forum yang mengikat para pesertanya"Forum tidak diniati menjadi forum formal yang hasil konferensinya mengikatBeda dengan ASEAN Summit (KTT ASEAN)," kata SBY dalam kesempatan joint statement dengan PM Bangladesh Sheikh Hasina, co-chair BDF IV.
BDF, lanjutnya, sejak awal dirancang untuk memberikan ruang bagi siapapun untuk bertukar pikiran dan berbagi pengalaman mengenai demokratisasi"Makin banyak partisipan yang menyampaikan pikiran demokrasi, benefit juga akan diperoleh," katanya.
Sementara Sheikh Hasina mengatakan, demokrasi ikut berpengaruh pada proses pembangunanAjang BDF juga menjadi salah satu cara dalam menghadapi krisis perekonomian global"Dengan kerjasama BDF, kita bisa menjelaskan pengalaman masing-masing," katanya(fal/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Usut Peran Wali Kota Semarang
Redaktur : Tim Redaksi