JAKARTA - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) pemilik stasiun televisi SCTV masuk daftar Indeks LQ45 untuk periode Agustus 2014 sampai Januari 2015. Sebaliknya PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) terdepak dari indeks saham paling likuid yang notabene saham paling favorit dan diunggulkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pjs Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI Eko Siswanto dan Kepala Divisi Riset dan Pengembangan BEI Poltak Hotradero kemarin (6/8) merilis skuad baru para penghuni indeks LQ45 periode terbaru ini.
"Merujuk pengumuman PT BEI no: Peng-114/BEJ.I/U/1997 tanggal 6 Februari 1997 perihal Indeks Likuiditas Bursa Efek Jakarta (indeks LQ45) dan berdasar hasil evaluasi kami pada bulan Juli 2014 atas saham-saham yang akan digunakan dalam penghitungan indeks LQ45 maka kami sampaikan daftar saham yang masuk dan keluar dalam penghitungan indeks LQ45 untuk periode perdagangan Agustus 2014 sampai Januari 2015," kata Eko dalam pengumuman resmi, kemarin.
Daftar emiten yang keluar dari indeks LQ45 adalah PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Posisi mereka digantikan oleh PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
BACA JUGA: Lebaran, PLN Klaim Hemat Rp 123 Miliar
Dari sektor media terutama televisi, SCMA menggantikan posisi VIVA yang merupakan induk dari perusahaan media Grup Bakrie terutama TVOne dan ANTV. Hengkangnya VIVA membuat tidak ada lagi perwakilan dari perusahaan Grup Bakrie di indeks LQ45 setelah periode sebelumnya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terlebih dahulu keluar dari daftar indeks yang secara tidak langsung merupakan rujukan investasi dari BEI ini.
Beruntung bagi Grup Lippo karena keluarnya MLPL masih tergantikan oleh hadirnya LPPF selain juga masih ada PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sebaliknya perusahaan BUMN masih dominan diwakili oleh sebanyak 14 perusahaan di daftar ini.
BACA JUGA: Sentimen Negatif Tekan IHSG
Di luar itu, induk dari SCMA yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) kemarin mengumumkan untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham yaitu sebesar Rp 79 per saham untuk tahun buku 2013. Secara total nilai dividen yang akan dibagikan senilai Rp 445,562 miliar.
"Pembagian dividen ini didasarkan pada hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan pada tanggal 3 Juni 2014," kata Corporate Secretary EMTK, Monika I Krisnamurti, dalam keterbukaan informasi ke BEI, kemarin.
BACA JUGA: Mobil Diesel Tetap Laris
Secara rinci pelaksanaan pembagian dividen terdiri atas cum dividen di pasar reguler dan negosiasi (25 Agustus 2014), ex dividen di pasar reguler dan negosiasi (26 Agustus), cum dividen di pasar tunai (28 Agustus), ex dividen di pasar tunai (29 Agustus), dan pembayaran dividen pada 10 September 2014. Yang berhak atas dividen adalah para pemegang saham yang tercatatpada 28 Agustus 2014.(gen/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakrie Telecom Rugi Besar
Redaktur : Tim Redaksi