JAKARTA - Rendahnya pelayanan di panti-panti sosial tak terlepas dari kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dipekerjakanMenurut Sekjen Kementrian Sosial, Ghozali Situmorang, karena keterbatasan SDM maka hanya 40 persen pekerja sosial berlatarbelakang pendidikan sosial
BACA JUGA: Menkeu Setuju Pansus OJK Studi Banding ke LN
Sisanya, adalah lulusan SMA dan sekolah kejuruan lainnya."Bagaimana bisa memberikan pelayanan yang baik kalau tenaga aparaturnya hanya SMA? Karena itu secara berjenjang akan ditingkatkan kualitas SDM-nya," ucap Ghozali dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, Kamis (16/9).
Banyaknya tenaga yang hanya lulusan SMA itu, lanjutnya, karena pola pikir Pemda yang menganggap pelayanan sosial itu urusan mudah dan tidak perlu keahlian khusus
"Saya pernah mengunjungi panti jompo di Jogjakarta
BACA JUGA: Kemensos Minta Tambahan Dana PKH Rp 300 Miliar
Pantinya cukup bagus, hanya keadaannya sangat memprihatinkanBACA JUGA: Kabupaten Antisipasi Peristiwa Ciketing
Rupanya pemdanya tidak mengalokasikan dana pemeliharaan, makanya keadaan pantinya sangat memprihatinkanParahnya lagi pekerja sosialnya cuek saja dengan keadaan itu," bebernya.Dia pun mengimbau pemda untuk memrioritaskan lulusan ilmu sosial sebagai tenaga di panti sosialIni dimaksudkan agar fungsi pelayanan sosial bagi masyarakat miskin, lansia, anak terlantar, gelandangan, penderita HIV/AIDS, narkoba, bisa maksimal(Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cirus Disebut Rekayasa Pasal
Redaktur : Tim Redaksi