Ilmuwan yang meneliti kasus cedera mendesak adanya pengembalian atau penarikan trampolin tua di seluruh Australia.

Hal ini disebutkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada (30/6) di Jurnal Kesehatan Masyarakat Australia dan Selandia Baru.

BACA JUGA: Pendidikan Dinilai Ampuh untuk Perangi Korupsi di Papua Nugini

"Pengembalian dan penghancuran produk lama dan berbahaya akan mempercepat pengurangan cedera," kata studi tersebut.

"Penarikan trampolin manapun yang ditemukan tak memenuhi standar akan memotivasi dan memberi penghargaan kepada para produsen yang patuh, dan menghukum mereka yang tidak patuh."

BACA JUGA: Perusahaan Tambang Australia Makin Sering Diserang Hacker China


Para peneliti mengatakan, jaring pengaman bisa menyebabkan lebih banyak cedera. (Foto: Flickr: Sally CC BY-SA)

Trampoline sebabkan lebih dari 1700 cedera per tahun

BACA JUGA: Warga Australia Ikuti Kelas Memasak Nasi Kebuli, Sajian Khas Ramadan

Trampolin menyebabkan rata-rata 1.737 cedera setiap tahun, antara 2002-2011.

"Kami memiliki dua anak yang dalam sehari dirawat di rumah sakit," salah satu penulis studi, Karen Ashby dari Universitas Monash.

"Sebagian besar akan menjadi patah tulang lengan. Ini tentu kemudian berdampak pada pendidikan anak, orang tua berpotensi untuk harus cuti dari kerja," tambahnya.

Ia mengatakan, trampolin tua tak memiliki jaring, suku cadang dan lapisan pengisinya sudah lapuk, dan membuang mereka akan meningkatkan keselamatan anak.

"Trampolin bukanlah sebuah item yang kita beli selama 12 bulan. Ini adalah item yang keluarga cenderung beli untuk anak-anak dan ditempatkan di rumah selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, setiap perubahan ... pada standar, akan terjadi dalam beberapa waktu, akan ada waktunya menimbulkan dampak,” tutur Karen.

"Kami hanya tertarik untuk memastikan bahwa apa yang konsumen beli adalah model yang paling aman di luaran sana," sambungnya.

Trampolin dikaitkan dengan kematian

Trampolin telah dikaitkan dengan kematian dua anak-anak Australia.

Tahun lalu, seorang anak berusia 11-bulan meninggal karena luka kepala setelah diyakini disebabkan oleh trampolin dekat Blayney, di New South Wales.

Seorang anak berusia enam tahun di New Norfolk, dekat Hobart, meninggal setelah terjebak dalam jemuran di atas trampolin sambil mengenakan helm sepeda, enam tahun yang lalu.

Dari tahun lalu, semua trampoline di Australia yang dijual harus mencakup jaring.

Para peneliti mengatakan, cara ini lebih aman, tapi secara tidak sengaja bisa menyebabkan peningkatan jumlah cedera.

"Pagar keselamatan ... mungkin memiliki konsekuensi peningkatan resiko yang tak diinginkan bagi pengguna muda," sebut studi ini.

Studi tersebut menunjukkan bahwa apa yang Karen Ashby katakan adalah peningkatan yang mengejutkan dalam kasus cedera pada anak-anak usia balita.

"Kami punya anak-anak dengan usia muda yang mengalami patah tulang tengkorak, cedera kepala, akibat benturan kepala dengan anak-anak lainnya," utaranya.

Ia mengemukakan, "Anda melihat anak yang berusia semakin kecil terhempas ke udara, memantul ganda adalah ketika ... kaki Anda menyentuh alas trampolin dan orang lain segera terlontar setelahnya dan anak yang usianya lebih muda akan terlempar sangat kuat di udara."

Tapi lembaga ‘Kidsafe Victoria’ tak mendukung penarikan atau pembelian kembali.

"Yang benar-benar penting dengan trampolin adalah bahwa mereka tetap dalam kondisi baik dan bahwa setiap trampoline yang rusak atau yang bisa membahayakan harus diganti," kata Jason Chambers dari Kidsafe Victoria.

Ia berujar, "Mereka ditempatkan di luar ... yang berarti bahwa mereka rentan terhadap kerusakan, hal-hal seperti lubang-lubang di alas dan jaring ... pipa yang mungkin rusak, suku cadang yang berkarat."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan di Queensland Pensiun Setelah 40 Tahun Lebih Bertugas

Berita Terkait