Sejumlah karyawan lembaga penyiaran publik Australia, ABC, yang berasal dari berbagai latar belakang ras dan budaya berbagi pengalaman mereka yang merasa mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme.
Di antaranya dianggap sebagai orang yang sama karena warna kulit, mendapat ejekan rasis, serta tidak mendapat kesempatan yang sama dalam kemajuan karier karena latar belakang mereka.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
Hal ini ditemukan ketika ABC melakukan penyelidikan menyeluruh atas pengalaman rasisme yang terjadi di lembaga yang didanai oleh warga dan pembayar pajak di Australia tersebut.
Penyelidikan ini dilakukan oleh Terri Janke, pengacara keturunan Aborigin yang dilakukan setelah beberapa karyawan ABC keluar, termasuk jurnalis ternama Stan Grant.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi
Stan, yang juga berdarah Aborigin, mengatakan apa yang terjadi pada dirinya adalah sebuah "kegagalan institusional" dari ABC karena tidak bisa membelanya dari perlakuan rasis yang diterimanya.
Hasil penyelidikan tersebut ditulis dalam laporan berjudul "Listen Loudly, Act Strongly", yang membahas pengalaman 120 karyawan ABC saat ini dan sebelumnya yang mengaku mengalami perlakuan rasisme.
BACA JUGA: Indonesia dan Kepulauan Solomon Sudah Bergabung dengan Negara-negara yang Melarang Senjata Nuklir
Dari jumlah tersebut, hanya satu partisipan yang mengatakan tidak pernah mengalami rasisme secara pribadi di ABC.
[teaser]
Penyelidikan tersebut menemukan "rasisme terjadi di ABC" dan "staf ABC menjadi sasaran rasisme dari individu dan organisasi eksternal terkait pekerjaan mereka."
Penulis laporan tersebut mengatakan ABC sudah proaktif untuk memperkenalkan sejumlah upaya untuk mengatasi rasisme, tetapi penerapan strateginya tidak konsisten.
"ABC sudah menunjukkan komitmen yang nyata dan jelas untuk menciptakan tempat kerja yang aman secara budaya," demikian bunyi temuan tersebut.
"[Namun] ada bahaya psikososial yang terus berlanjut di ABC yang memerlukan tindakan segera untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua staf."
Managing Director ABC, David Anderson, sudah meminta maaf kepada staf ABC saat ini dan sebelumnya.
Ia mengatakan rekomendasi yang ditulis dalam hasil penyelidikan dan tinjauan tersebut sudah diterima.
David mengatakan masih banyak hal yang harus dilakukan oleh ABC.
"Ketika Anda membaca cerita langsung dari orang-orang yang mengalaminya, baik yang disengaja maupun tidak, konsekuensinya adalah terjadi rasisme," katanya.
"Rasisme ini tidak boleh terjadi di tempat kerja mana pun dan saya menyerukannya hari ini.
"Jika mereka keberatan melakukan ini, maka ABC bukan tempat untuk mereka. Kami akan bertemu dengan mereka dan kami akan memastikan mereka keluar dari ABC. Ini tidak boleh terjadi."Staf melaporkan perasaan 'sakit hati dan tak berdaya'
Kasus hinaan ras atau komentar yang menyinggung tentang penampilan atau budaya seseorang, dan orang-orang yang dikecualikan dari tempat kerja dan acara-acara sosial karena latar belakang mereka adalah beberapa hal yang dilaporkan karyawan ABC.
Para penulis laporan juga mencatat tentang karyawan yang dianggap junior karena penampilan ras mereka dan tidak mendapat kesempatan besar "karena dianggap hanya untuk memenuhi kriteria keberagaman."
Staf juga menceritakan rasisme yang tercermin dari proses perekrutan, perbedaan gaji, kondisi ketenagakerjaan, dan sistem pengaduan ABC.
Mereka mengatakan rasisme bersifat "sistemik" di lembaga penyiaran ABC dan kebijakan serta praktiknya merugikan orang-orang yang berlatar belakang Aborigin, serta ras, dan budaya lainnya.
"Mayoritas peserta mengungkapkan rasa sakit hati, tidak berdaya, kelelahan yang signifikan terkait pengalaman mereka di tempat kerja," demikian temuan laporan tersebut.
"Secara kumulatif, pengalaman-pengalaman ini berdampak besar pada rasa percaya diri dan harga diri mereka. Hal ini memengaruhi seluruh kehidupan, bukan hanya di tempat kerja."
Peninjauan terhadap ABC menemukan yang harus bertanggung jawab atas keselamatan tempat kerja adalah jajaran dewan, direktur pelaksana, dan tim kepemimpinan senior.
Kurangnya keberagaman ras dan budaya di antara para pemimpin ABC sendiri berarti keputusan penting sering kali dibuat oleh pihak yang tidak mengalami rasisme secara langsung.Dorongan melakukan audit gaji
Menyusul kritik dari warga Australia soal ABC yang seharusnya tidak berpihak, para peninjau mencatat "sudut pandang pengalaman hidup [harus] dihargai dalam bercerita, dilihat sebagai sebuah kekuatan, bukan kekurangan, dan orang-orang dari semua latar belakang [harus] merasa aman untuk bercerita di ABC."
Tinjauan tersebut memberikan beberapa rekomendasi untuk ABC, termasuk memperbaiki mekanisme penanggapan jika ada serangan dari pihak luar terhadap karyawan, termasuk dengan dibentuknya satu pusat rujukan bagi staf yang menjadi sasaran media lain.
Rekomendasi yang diajukan peninjau adalah memperbaiki representasi karyawan dari berbagai latar belakang, termasuk di tingkat dewan direksi dan tim kepemimpinan senior, serta pelatihan bagi para manajer untuk memahami kewajiban mereka dalam memastikan tempat kerja bebas dari rasisme.
Laporan tersebut juga mencatat pimpinan harus mencatat representasi dan pengaduan terkait rasisme, serta staf yang keluar dari ABC yang mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman budaya dan rasisme.
Dan rekomendasi tersebut meminta ABC untuk melakukan audit gaji terhadap semua karyawan dari latar belakang Aborigin dan ras serta budaya lainnya, termasuk pekerja dengan status tetap atau kontrak.
"Atas nama semua orang di ABC, saya minta maaf atas semua perilaku rasis dan kerugian masa lalu yang dialami oleh karyawan dari kalangan Aborigin dan berlatar belakang budaya lainnya, yang saat ini bekerja atau pernah kerja," kata David.
"Kita semua perlu berbuat lebih baik bagi rekan kerja kita dengan mencegah atau menindak perilaku yang berupaya mendiskriminasi, menindas, atau merendahkan mereka."Mendorong lingkungan kerja yang lebih inklusif
Menurut pernyataan Komite Bonner, badan penasihat utama ABC tentang isu yang berkaitan dengan staf dan konten Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres, karyawan sudah terbuka dan berani dalam membagikan pengalaman mereka tentang rasisme.
"Listen Loudly, Act Strongly menyerukan agar orang-orang mau mendengar dengan seksama," bunyi pernyataannya.
"Itulah tanggung jawab setiap orang di ABC sekarang, untuk memastikan laporan ini dipahami sepenuhnya, dan setiap anggota tim kami paham perubahan yang diminta dalam laporan tersebut akan memerlukan tindakan oleh setiap orang," kata perwakilan komite.
Menteri Komunikasi Australia Michelle Rowland mengatakan meski ABC memiliki kemandirian editorial, warga Australia memiliki harapan yang tinggi terhadap penyiar tersebut.
"Semua organisasi wajib mengatasi masalah rasisme dengan memastikan staf aman di tempat kerja dan ABC mengakui harus menghadapi kenyataan yang tidak mengenakkan jika menginginkan perubahan nyata," katanya.
"Ini adalah pekerjaan penting bagi organisasi dan saya berharap rekomendasi Dr. Janke akan berkontribusi pada penyiaran nasional yang lebih beragam dan inklusif."
Senator Partai Hijau Mehreen Faruqi mengatakan temuan tinjauan tersebut tidak mengejutkan, tetapi tidak juga mengurangi kekecewaan.
"Waktu untuk basa-basi dan permintaan maaf yang hampa sudah berakhir. Tindakan tegas harus diambil mulai dari atas. Pelatihan anti-rasisme harus diwajibkan dan kemajuan perubahan dipantau dan dilaporkan ke publik," kata Senator Mehreen.
Mantan komisioner diskriminasi ras Chin Tan sudah dilibatkan untuk mengeksekusi pekerjaan laporan tersebut.
Peran baru, yakni direktur strategi First Nations, juga sudah dibuat dalam tim kepemimpinan ABC untuk mengembangkan rencana penerapan rekomendasi laporan tersebut.
"Ini hari pertama … dan akan memakan waktu lama. Tetapi ini dimulai sekarang," kata David.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya