Sebut Presiden Pencundang, Habib Rizieq Dinilai Ngawur

Selasa, 23 Juli 2013 – 13:21 WIB
Foto Montase. Foto: Dok. JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, Front Pembela Islam (FPI) ngawur menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pecundang hanya karena menegur aksi brutal FPI di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (18/7) lalu.

"Menyebut Presiden Republik Indonesia  sebagai pecundang gara-gara memberi teguran, jelas FPI ngawur," ujar Ramadhan dalam pesan singkat, Selasa (23/7).

BACA JUGA: Jangan Biarkan Ulah FPI

Wakil Ketua Komisi I DPR itu menambahkan, sikap yang dipilih Ketua Umum FPI Habib Rizieq Sihab dengan menantang SBY merupakan suatu hal yang keliru.

"FPI tak bisa menantang presiden yang harus berdiri di atas semua golongan. Habib Rizieq nyata keliru bersikap," ucap Ramadhan.

BACA JUGA: Politisi PKS Bela FPI

Karena itu, ia meminta Habib Riziq menarik ucapan kasarnya terhadap presiden. "Di Bulan Ramadan, sesama muslim biasa bermaafan jika terjadii khilaf. Kecaman Rizieq Shihab atas Presiden kontraproduktif terhadap FPI sendiri.

Seperti diketahui, Habib Rizieq mengatakan dalam peristiwa di Kendal, FPI tidak main hakim sendiri. Mereka mendatangi Polres dan meminta tempat pelacuran ditutup apalagi di bulan Ramadan. Saat itu kata dia, FPI yang dihakimi oleh ratusan preman pelacuran dengan berbagai macam senjata hingga banyak yang terluka. Di Kendal, FPI itu korban bukan pelaku.

BACA JUGA: Ajudan Sebut Dada tak Pernah Temui Hakim

"Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa? Dan kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap sikap pelaku preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka buka siang malam di bulan Ramadhan?" ujarnya.

Karena itu Habib Rizieq mengatakan, SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita. Ia menyebut orang nomor satu di pemerintahan Indonesia itu sebagai seorang pecundang.

"Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat cermat dan teliti dalam menyoroti berita. Tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat. Seorang presiden muslim menyebar fitnah dan membiarkan maksiat, ditambah lagi melindungi Ahmadiyah dan aneka mega skandal korupsi, sangatlah mencederai ajaran Islam," ucapnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Direktur Digarap Dalami Peran Warek UI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler