JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan segera membangun 8000 ruang kelas baru (RKB)Pembangunan RKB ini bertujuan untuk menampung siswa-siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tidak tertampung di SMA karena jumlah RKB yang terbatas
BACA JUGA: Yayasan Trisakti Laporkan Hakim
Dari 8000 RKB yang siap dibangun tersebut, masing-masing terdiri dari 4000 RKB SMA dan 4000 RKB SMK.Dirjen Pendidikan Menengah, Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemdiknas, Hamid Muhammad mengatakan, jumlah siswa lulusan SMP yang harus melanjutkan ke SMA/SMK saat ini mencapai 4,2 juta siswa
BACA JUGA: Insentif Tak Cair, Guru Ancam Demo
Sehingga ada sebanyak 1,2 juta yang tidak tertampung."Sesungguhnya, jumlah RKB yang ideal untuk menampung sekitar 1,2 juta siswa tersebut sekitar 43 ribu RKB
Dijelaskan, sekitar 43 ribu RKB tersebut terletak di beberapa titik yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia
BACA JUGA: SBY Terkejut Lihat Gedung SD Rusak
Namun paling banyak di wilayah pulau JawaUsulan rencana pembangunan RKB ini juga telah dimasukkan di dalam APBN-P 2011Mantan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemdiknas ini menyebutkan, di dalam usulan anggaran APBN-P yang Rp 11,7 triliun tersebut, alokasi anggaran Pendidikan Menengah sebesar Rp 3,3 triliun."Jumlah alokasi ini masih belum disepakatiUntuk sementara ini, data sudah siap semuaSehingga nanti begitu disepakati dan disetujui oleh Komisi X DPR RI, yang kemudian diproses di Kemenkeu maka selanjutnya akan dicairkanIntinya, tanggal 31 Desember 2011 mendatang harus sudah selesai semuaJadi angka itu masing sementara, kecuali besok sudah diketok, dan saya pastinya akan memberikan angka definitifnya," papar Hamid.
Hamid menambahkan, rencana pembangunan RKB ini nantinya juga difokuskan pada daerah korban atau rawan bencanaSalah satunya, di wilayah Gunung MerapiHamid menyebutkan, ada sebanyak 150 RKB SMA dan SMK di wilayah Merapi yang akan dibangunSedangkan untuk wilayah Mentawai, Hamid mengakui belum bisa memastikanHal ini disebabkan oleh tidak ada kesiapan personil di lapangan
"Untuk di Mentawai, nampaknya belum bisa ditangani, karena kondisi di lapangan memang belum siap dan tidak ada orang yang bekerja di sanaHal ini saya buktikan sendiri ketika saya bersama dengan staf PAUD berkunjung ke Mentawai, dan memang benar tidak ada orangKhusus untuk Mentawai ini butuh waktu karena infrastrukturnya hancur," imbuhnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bansos Rp 1 M untuk Anak TKI di Tawau
Redaktur : Tim Redaksi