jpnn.com, JAKARTA - Segmen end user diprediksi mendominasi pembelian properti, khususnya residensial, pada 2018.
Senior Associate Director and Research Colliers International Ferry Salanto mengatakan, segmen end user meminati tipe menengah ke bawah.
BACA JUGA: 5 Proyek Dongkrak Pendapatan PP Properti, Ini Daftarnya
Sedangkan para investor kebanyakan mengincar properti menengah atas karena berpotensi memberikan capital gain yang lebih besar.
”Kebutuhan hunian untuk ditinggali dan bukan untuk diperjualbelikan atau dikontrakkan masih cukup tinggi, mengingat kebutuhan masyarakat tetap tinggi,” kata Ferry, Minggu (7/1).
BACA JUGA: Tahun Politik, Bisnis Properti Diprediksi Melandai
Nah, untuk mengolah pangsa pasar tersebut, selain dengan instrumen uang muka, harus diimbangi dengan suku bunga yang rendah.
”Supaya gairah orang membeli hunian tetap tinggi, terutama hunian vertikal yang akses pembiayaan perbankannya masih relatif rendah,” kata Ferry.
BACA JUGA: Pengembang Properti Fokus Garap Generasi Milenial
Terkait tahun politik yang mulai berlangsung pada 2018, selalu muncul kekhawatiran terutama biasanya menimbulkan situasi ketidakpastian.
Harus diakui, faktor politik dan ekonomi sangat memengaruhi proyeksi pertumbuhan properti ke depan.
”Apalagi, saat ini terjadi kelebihan pasok dibanding permintaan. Namun sekali lagi, properti adalah investasi jangka panjang,” jelasnya.
Semestinya, dua tahun ke depan yang merupakan tahun politik menjadi momentum properti untuk terus tumbuh.
Paling tidak untuk jangka panjang. Sebab, Indonesia menyimpan potensi pertumbuhan yang besar.
”Properti akan bangkit lagi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan dan suasana perpolitikan berjalan aman. Selebihnya pasar akan mengikuti tren tersebut,” ungkapnya. (res/c21/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segmen Menengah Bakal Topang Pertumbuhan Properti
Redaktur : Tim Redaksi