Seiji Maehara Berpeluang jadi PM Jepang

Naoto Kan Mundur dari Ketua Demokratik

Sabtu, 27 Agustus 2011 – 22:18 WIB
TOKYO - Jepang akan segera memiliki perdana menteri (PM) baruKemarin (26/8), Naoto Kan mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi ketua Partai Demokratik Jepang (DPJ)

BACA JUGA: Khadafi Diduga Sembunyi di Kota Asal atau Gurun Sahara

Ini menjadi langkah pertamanya untuk lengser pula dari kedudukannya sebagai kepala pemerintahan.

"Hari ini, saya mengajukan pengunduran diri saya sebagai ketua DPJ
Begitu ketua baru terpilih, otomatis saya juga akan mundur dari jabatan saya sebagai PM dan kabinet saya akan langsung bubar," papar Kan di hadapan parlemen

BACA JUGA: Topan Irene Ancam 6 Negara Bagian AS

Dengan demikian, pemimpin 64 tahun yang menggantikan Yukio Hatoyama itu hanya menjabat sebagai PM selama kurang lebih 15 bulan saja.

Setelah menyampaikan pengunduran dirinya di hadapan parlemen, Kan membuat pernyataan resmi yang disiarkan langsung media Jepang
Dalam pidatonya, bapak dua anak itu mengatakan bahwa dia tak akan menjabat PM lagi pada Senin mendatang (29/8)

BACA JUGA: Gangster Narkoba Ngamuk, 53 Tewas

Tepatnya setelah DPJ mendapatkan ketua baru yang otomatis akan menjabat sebagai PM juga.

Kan mengakui popularitasnya yang semakin turun pasca gempa bumi dan tsunami 11 Maret laluApalagi, bencana alam itu memunculkan krisis nuklir di Fukushima yang belum berhasil diatasi sampai sekarangHasil jajak pendapat terbaru, bahkan menempatkan alumnus Tokyo Institute of Technology itu pada titik terendahnyaDukungan terhadap Kan hanya bertengger di bawah angka 20 persen.

Lengsernya Kan memaksa Jepang memilih PM ke-6 dalam kurun waktu lima tahun terakhirSeperti empat PM sebelumnya, Kan pun tak mampu menanggung beban pemerintahan yang terlalu beratSelain krisis nuklir yang baru muncul tahun ini, Negeri Sakura itu sudah menanggung tiga masalah besar lainnyaYakni, utang yang membengkak, stagnasi ekonomi dan populasi yang didominasi kaum lanjut usia.

Pengunduran diri Kan ini sudah terdengar sejak Juni laluKetika itu, suami Nobuko tersebut berjanji untuk lengser dari kedudukannya begitu parlemen meloloskan tiga perundangan baruKetiganya berkaitan erat dengan anggaran negara, rekonstruksi gempa bumi dan tsunami serta energi terbarukanKemarin, parlemen akhirnya meloloskan dua perundangan terkait anggaran dan energi terbarukan.

Sedangkan, perundangan soal pemulihan Jepang pasca gempa bumi dan tsunami sudah disahkan sejak Juli laluSesuai janjinya, Kan pun langsung mengajukan pengunduran diri begitu parlemen meloloskan dua perundangan yang dia usulkan"Dalam situasi ini, saya merasa sudah melakukan segalanya yang terbaik untuk negara iniKini, saya serahkan kepada Anda semua untuk memilih pemimpin baru," ujarnya.

Kemarin, bursa pengganti Kan pun langsung ramaiSejauh ini, kandidat paling kuat yang dianggap layak menggantikan Kan adalah mantan menteri luar negeri Seiji MaeharaTapi, pakar pertahanan berusia 49 tahun itu harus bersaing dengan Menteri Keuangan Yoshihiko Noda dan Menteri Perdagangan Banri Kaieda.

Hari ini, para kandidat akan mengumumkan pencalonan diri mereka secara resmiSelanjutnya, mereka akan menjalani debat terbuka pada Minggu besokRangkaian pemilihan ketua DPJ sekaligus PM Jepang baru itu akan mencapai puncaknya pada Senin lusaSetelah terpilih, pemimpin baru akan langsung membentuk kabinet pada Selasa mendatang(AFP/AP/hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oposisi Ambil Alih Aset Mewah Kadhafi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler