jpnn.com - JAKARTA - Gagasan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mensejajarkan Bank DKI dengan Bank Mandiri atau Bank BCA dinilai cuma mimpi belaka. Suntikan dana segar Rp 30 hingga Rp 40 triliun kepada Bank DKI pun dinilai hanya akan sia-sia belaka.
"Itu adalah ide yang paling luar biasa. Sayangnya Ahok tidak pernah tahu dengan riel terkait apa dan bagaimana isi perut Bank DKI," ujar Direktur Eksekutif Pengawas Aparatur Sipil Negara, Sangga Sinambela dalam keteranganya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (7/1).
BACA JUGA: Jaksa Sita Tiga Kondotel Udar di Bali
Menurut dia ide Ahok mengupayakan penyuntikan dana yang besumber dari APBD DKI bisa berujung masala karena belum dilakukan kajian secara mendalam terhadap kemampuan sumber manusia Bank DKI.
Kandidat doktor hukum itu menyarankan sebaiknya mulai awal tahun ini Ahok -sapaan akrab Basuki Thjahaja Purnama- melakukan berbagai hal yang maksimal terkait bagaimana cara mengkaji kualitas SDM Bank DKI sebelum dana segar dikucurkan. Kajian terutama perlu dilakukan terkait risk management dan kepatuhan.
BACA JUGA: Pemprov DKI Perketat Izin Usaha di Kemang
"Itu dua bidang yang terpenting harus diperhatikan Pemda DKI Jakarta kalau mau memaksimalkan kinerja Bank DKI," imbuhnya.
Dia juga mengimbau Ahok untuk mengkaji mulai fase penerimaan SDM sampai dengan penempatan dan sistem penggajian di Bank DKI sehinga nanti bisa mengejar target pencapaian.
BACA JUGA: Pejabat Baru Siapkan Sanksi Bagi Staf yang Melawan
"Jangan seperti masa gubernur yang sebelum-sebelumnya dimana penerimaan dan penempatan SDM dilakukan dengan hanya mengandalkan 'managemen sesuka hati'," ucapnya.
Masih kata Sangga, kalaupun saat ini ada sistem penerimaan SDM menggunakan jasa konsultan dari universitas, hal itu hanya di bagian tertentu yang porsentasenya amat kecil. Akibatnya, saat ini terlihat jelas kualitas SDM Bank DKI jauh ketinggalan misalnya dibanding SDM Bank BJB.
Menurut dia, Ahok cenderung tidak akan bisa dengan fleksibel menata Bank DKI. Sebab bank milik pemprov DKI itu diduga ada kekuatan politis. "Beda jauh dengan suasana di Pemda," singkat dia.
Sangga menambahkan, apakah Ahok nanti bisa mengejar mimpinya mensejajarkan bank milik masyarakat Jakarta itu dengan bank-bank BUMN atau malah dia akan mengalami kegagalan dalam menata SDM Bank DKI yang penuh kontaminasi politik tersebut.
"Saat ini saja, untuk bisa bergerak lebih maju sedikit dari posisi yang sekarang itu sulit," pungkasnya. (dem/rmo/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim SAR Temukan Pesan Terakhir Setiawan Maulana
Redaktur : Tim Redaksi