Negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney mencatat kasus COVID-19 harian tertinggi dengan jumlah kasus positif mencapai 804 orang hingga Senin malam (13/12).
Sebanyak 21 dari jumlah tersebut dinyatakan tertular virus corona varian Omicron.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Posko di Desa dan Kelurahan Menjadi Basis Menggerakan 3M
Padahal dua minggu lalu jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan hanya 179 kasus dan terakhir kali NSW mencatat lebih dari 800 kasus positif adalah pada 2 Oktober lalu.
Meski kasus harian sedang meningkat, Pemerintah NSW tetap akan melonggarkan aturan.
BACA JUGA: Di Balik Industri Perkebunan Australia: Nasib Pekerja yang Menopang Sumber Pangan
Mulai besok. warga di NSW yang tidak divaksinasi akan mendapatkan kebebasan pertama kalinya. Mereka bisa masuk ke tempat-tempat publik, seperti restoran, pub, dan pusat perbelanjaan, yang tadinya hanya diperbolehkan untuk orang yang sudah divaksinasi dengan menunjukkan bukti sertifikat vaksin.
'Check-in' dengan QR code hanya ausakan menjadi wajib dilakukan di tempat-tempat tertentu saja, seperti rumah sakit, pusat kebugaran, pub, klab malam, serta tempat ibadah.
BACA JUGA: Jangan ke Luar Negeri Deh Selama Nataru, Nanti Harus Karantina 10 Hari
Sementara itu penggunaan masker tidak lagi wajib di banyak tempat.
Kepala Pemerintahan NSW, Premier Dominic Perrottet mengatakan munculnya varian Omicron dan meningkatnya kasus positif tidak akan berdampak pada rencana pelonggaran aturan COVID-19.
Ia mendorong warga untuk fokus pada rendahnya jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit, ketimbang meningkatnya angka kasus COVID-19. Reuni keluarga yang mengharukan di Queensland
Sejak Senin kemarin (13/12) suasana haru menyelimuti negara bagian Queensland dengan ibu kota Brisbane. Untuk pertama kalinya keluarga, kerabat, dan sahabat bersatu kembali setelah perbatasaan negara bagian tersebut dibuka untuk warga dari negara bagian lainnya.
Warga Australia sudah boleh datang ke negara bagian yang dijuluki 'Sunshine State' asalkan mereka memenuhi syarat.
Tangisan dan air mata terlihat di bandara Brisbane saat warga bisa kembali berkumpul dan bertemu menjelang perayaan Natal.
Noor Curran, warga asal Sydney sangat gembira bisa terbang ke Brisbane untuk bertemu cucu perempuannya yang berusia tujuh minggu, yang belum pernah ia temui sebelumnya.
"Saya sudah lama menunggu momen ini," katanya sambil menggendong cucunya untuk pertama kali.
Direktur Eksekutif dari Dewan Industri Pariwisata di Queensland, Daniel Gschwind mengatakan pembukaan kembali perbatasan di negara bagiannya sangatlah "penting" bagi industri pariwisata.
Penutupan perbatasan Queensland telah menyebabkan kehilangan pendapatan bernilai $20 miliar selama pandemi dalam dua tahun terakhir.
"Puluhan ribu usaha kecil benar-benar terpukul dan menderita secara finansial," katanya.
Ia berharap liburan musim panas akan mengubah keadaan mereka, karena menurut perkiraannya jumlah kedatangan ke Queensland akan melonjak pada hari Jumat besok. Sejumlah negara bagian mulai membuka perbatasan
Tasmania akan membuka perbatasannya untuk semua warga Australia yang sudah divaksinasi dua dosis mulai Rabu besok, 15 Desember, namun sejumlah aturan tetap diberlakukan, seperti mengajukan izin serta melakukan tes bagi warga yang datang dari tempat yang masuk daftar berisiko tinggi.
Persia Brooks, seorang mahasiswi jurusan keperawatan di Tasmania merasanya dirinya sudah terputus dengan dunia luar selama dua tahun dan hal yang sulit adalah tidak bisa berpergian selama pandemi.
"Sebagai seseorang yang sering bepergian setiap tahun selama beberapa kali, kemudian tidak bisa bepergian ke luar membuat saya berpikir apa yang bisa dilakukan di masa depan," ujarnya yang berencana pergi ke Afrika.
Sementara itu Australia Selatan akan melonggarkan aturan antara Natal dan Malam Tahun Baru, dengan kepastian tanggal akan diumumkan Jumat pekan ini.
Tapi munculnya varian Omicron menyebabkan sejumlah pelonggaran tidak bisa dilakukan seperti yang sudah direncanakan di negara bagian dengan ibu kota Adelaide tersebut.
Pemerintah Australia Selatan mengatakan setelah 90 persen warga berusia 12 tahun ke atas sudah divaksinasi dua dosis akan lebih banyak pelonggaran. Saat ini baru 84,2 persen dari kelompok usia tersebut yang sudah mendapat vaksinasi penuh.
Australia Barat yang masih menutup perbatasannya untuk warga dari dalam dan luar negeri selama pandemi, mengumumkan akan membukanya pada Sabtu, 5 Februari.
Tapi negara bagian dengan ibu kota Perth tersebut belum sepenuhnya akan kembali normal.
Kedatangan internasional hanya boleh dilakukan bagi yang sudah divaksinasi dua dosis dan mereka juga harus menunjukkan hasil negatif COVID-19, yang diambil setidaknya 72 jam sebelum mereka terbang.
Setibanya di Australia Barat, mereka harus melakukan tes COVID-19 lagi, maksimal 48 jam setelah hari kedatangan, serta enam hari kemudian.
Karantina tidak diperlukan, kecuali bagi mereka yang menunjukkan hasil positif dan yang tidak divaksinasi.
Persyaratan yang sama juga berlaku bagi perjalanan domestik, tapi tak harus melakukan tes COVID-19 enam hari setelah mereka tiba.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi
Ikuti perkembangan terkait pandemi COVID-19 di Australia di ABC Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perdana, 3 Provinsi Ini Gelar Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 6-11 Tahun