Sekali Potong Dibayar Rp 700 Ribu

Minggu, 27 Maret 2016 – 08:18 WIB
Dari kiri : Bing Fuk, Goen bersama model, dan Arie. Foto : dok pribadi

jpnn.com - SURABAYA – Ada satu anekdot lucu yang berkembang di kalangan masyarakat mengenai profesi yang paling berkuasa di dunia. Jawaban raja atau presiden sangat mendominasi.

Namun, ternyata jawaban itu salah. Yang benar adalah tukang potong rambut atau bahasa kerennya hairstylist. Mengapa? Sebab, mereka dengan bebas dan leluasa mampu memegang kepala seorang presiden atau raja sekalipun. Bahkan, kalau disuruh nunduk atau dangak oleh tukang potong rambut, si raja pun pasti nurut.

BACA JUGA: Ha..ha...Ada Ruang Karaoke di Lapas

Ya, pekerjaan itu bisa dibilang memang sedikit berbeda. Meski bukanlah bisnis mainstream yang menjual kebutuhan primer, siapa sangka dari bisnis tersebut, untung yang diraih sangat luar biasa. Itu terbukti dari apa yang sudah dihasilkan beberapa hairstylist ternama asal Surabaya.

Misalnya, Tan Han Goen, owner House of Goen; Bing Fuk, pemilik Bfuk Salon; serta Arie Hidayat, big boss Arie and Harry Salon. Melalui tangan tiga pria itulah, perempuan-perempuan Metropolis terlihat lebih cantik dan tidak kalah dalam hal tren dandanan dengan kaum hawa di belahan dunia lain.

BACA JUGA: Pak Levi Zulu, Pria Afrika Sesepuh bagi WNI di Zambia

Di antara tiga pria di atas, Tan Han Goen atau yang akrab disapa Goen mungkin paling senior. Pria yang tepat 1 Januari lalu genap berusia 48 tahun itu terjun ke dunia tata rambut sejak 1987. ”Awalnya, kerja sama dengan seorang teman,” kenang Goen.

Lambat laun jumlah pelanggannya semakin banyak. Pada 1991 Goen akhirnya mantap untuk memutuskan ”jalan sendiri” dengan membuka salon pertama di daerah Kertajaya Indah Timur. Selang tiga belas tahun kemudian atau tepatnya pada 2004, dia kembali pindah, kali ini ke sebuah tempat yang cukup prestisius karena terletak di pinggir jalan raya besar, yaitu Raya Kertajaya Indah.

BACA JUGA: Isyana Sarasvati, Makin Semangat saat Dengar Jeritan-jeritan

Kini selain pusat di Surabaya, Goen melebarkan sayap ke Manado. ”Di sana bisnis kecantikan sedang berkembang pesat. Orang mau bayar berapa pun agar tampil menarik,” ujarnya antusias.

Setelah seperempat abad bergelut di bisnis itu, Goen sudah menghasilkan banyak hal. Empat properti berupa salon dan rumah tinggal di Surabaya serta dua di Manado menjadi hasil jerih payahnya. Belum lagi kendaraan mewah seperti Jaguar dan Mercedes-Benz lansiran terbaru yang terparkir anteng di garasi rumahnya.

Serupa dengan Goen, Arie Hidayat kini sudah menikmati hasil keringatnya selama 15 tahun menekuni bisnis salon. Delapan rumah mewah yang tersebar di Ngagel, Manyar, Rungkut, CitraLand sampai di Jember, Lasem, dan Bali menjadi buktinya.

Belum lagi lima cabang salonnya yang tersebar di Supermal Pakuwon Indah, Galaxy Mall, Ngagel, dan Bali. ”Bagi saya, kekayaan bukanlah yang utama, tetapi hidup bahagia dan selalu sehat adalah yang terpenting,” katanya.

Menurut Arie, semua orang memiliki kesempatan untuk hidup sukses, asal mau fokus, bekerja keras, dan telaten dalam membangun usaha. ”Sebab, tidak selamanya usaha itu menunjukkan tren positif. Nah, di situ insting bisnis kita harus jalan,” jelas pria yang mematok tarif per sekali cutting Rp 700 ribu tersebut.

Arie yang kini sudah memiliki karyawan sebanyak 150 orang itu menyatakan akan terus concern di bidangnya. ”Karena bagi saya, membuat orang menjadi cantik dan percaya diri adalah kesenangan tersendiri,” ujar brand ambassador salah satu produk kecantikan asal Prancis tersebut.

Bing Fuk pun punya cerita sendiri. Menurut dia, pergumulannya dengan bisnis kecantikan, terutama rambut, berawal secara tidak sengaja. Ketika itu, Bfuk –sapaan akrab Bing Fuk– muda iseng-iseng membantu usaha salon kakaknya yang berada di kawasan Kalianyar, Surabaya.

Namun, karena sang kakak menikah dan harus pindah ke Amerika Serikat untuk mengikuti suaminya, Bfuk pun mau tidak mau harus meneruskan usaha tersebut. Dari sanalah dia mulai total meng-handle salon secara pribadi. Kursus dan mengikuti training masalah kecantikan di berbagai belahan dunia pun dia ikuti.

”Saya ingin meng-upgrade kemampuan. Karena bagi saya, ketika sudah memutuskan memilih satu jalan, ya berarti harus total. Jangan setengahsetengah,” ujarnya. Kini tanpa terasa Bfuk sudah 14 tahun terjun di dunia yang mengangkat namanya tersebut.

Berbagai hal dan penghargaan pun sudah diraih. Mobil mewah, rumah di kawasan elite, serta investasi tanah menjadi bukti kesuksesannya. ”Saya harus terus melakukan inovasi agar tetap bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” jelas pria yang berulang tahun setiap 3 Mei itu. (jp/pda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AKBP Sumy Hastry Purwanti, Polwan Berkeahlian Unik di Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler