Sekjen PBB Desak Penghentian Kekerasan di Iran

Selasa, 23 Juni 2009 – 15:13 WIB
BENTROK - Pemilihan presiden yang baru lalu di Iran, masih berbuntut panjang dengan berbagai aksi demontrasi yang kerap diikuti bentrok dan kekerasan. PBB pun berharap jalan damai bisa ditempuh dan kekerasan segera diakhiri. Foto: Nytimes.com.
TEHERAN - Aksi protes berkepanjangan yang berujung pada bentrok dan kekacauan di Iran belakangan, pasca pemilu di negeri itu, membuat PBB kian khawatirHingga, tak kurang dari Sekjen PBB Ban Ki-moon pun lantas menyerukan agar pihak-pihak berkepentingan, khususnya lagi dari pemerintahan, segera menghentikan aksi-aksi kekerasan, maupun ancaman dan penangkapan.

Sebagaimana dikutip oleh situs berita BBC, pada intinya Ban mendesak pihak pemerintahan di Iran untuk menghormati hak-hak asasi warganya

BACA JUGA: AJI Protes Pengekangan Pers di Iran

"Terutama (dalam hal) kebebasan untuk berkumpul dan mengutarakan pendapat," katanya lewat sebuah pernyataan.

Komentar sang Sekjen PBB muncul, setelah bentrok lanjutan kembali terjadi di ibukota Teheran, Selasa (22/6), usai keluarnya keputusan dari Majelis Umum, lembaga legislatif negeri itu
Lembaga ini menegaskan bahwa tak ada kecurangan dalam pemungutan suara tanggal 12 Juni lalu tersebut, sekaligus menolak permintaan pembatalan (pemilu).

Pengumuman keputusan tersebut pun diberitakan secara luas oleh stasiun televisi pemerintah

BACA JUGA: Sebagian Korban Air France Teridentifikasi

"Majelis Penjaga Iran menolak pembatalan atas pemilihan presiden 12 Juni, dengan menyatakan bahwa tidak terdapat kejanggalan menyolok dalam pemungutan suara," lapor stasiun TV tersebut.

Kontan, kabar ini segera mendatangkan reaksi keras, khususnya dari kalangan pengikut mantan presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, tokoh besar pendukung oposisi yang kerap mengkritik presiden terpilih Mahmoud Ahmadinejad
Sementara sebaliknya, keputusan lembaga legislatif itu sendiri konon dikeluarkan setelah sebuah aksi protes digelar Senin oleh massa, tanpa mengacuhkan peringatan dari Penjaga Revolusioner.

Dalam pada itu, juru bicara Ban Ki-moon pun mengungkapkan, bahwa Sekjen PBB itu terus mengikuti perkembangan masalah di Iran dengan "keprihatinan yang meningkat"

BACA JUGA: Korban Bom di Kirkuk Capai 73 Orang

Ban juga disebutkan merasa sangat terganggu oleh tindakan kekerasan pasca-pemilu itu, khususnya lagi oleh penggunaan kekuatan fisik terhadap warga sipil.

"Ia menghimbau pihak pemerintah (Iran) untuk menghormati hak-hak asasi dan politik warga sipil, terutama kebebasan berekspresi, berkumpul, serta hak mendapatkan informasi," ungkap sebuah pernyataan soal sikap Ban Ki-moonDitambahkan, bahwa Ban juga menyerukan pihak pemerintah dan kalangan oposisi di Iran untuk menyelesaikan perbedaan mereka lewat dialog dan jalur hukum.

"Ia (juga) mendesak dihentikannya segera (aksi-aksi) penangkapan, ancaman dan penggunaan kekuatan (aparat)Sekjen PBB menegaskan lagi harapannya agar keinginan demokratis dari rakyat Iran dapat benar-benar dihormati," papar juru bicara sang Sekjen dalam pernyataannya tersebut(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teheran Tenang Mencekam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler