Sekolah Berasrama Cocok di Perbatasan

Kamis, 20 Oktober 2011 – 14:25 WIB

JAKARTA--Anggota Komisi X DPR RI, Zulfadhli, mengatakan konsep sekolah berasrama sangat cocok untuk diterapkan di daerah perbatasan RI-Malaysia, di Kalimantan Barat.

"Sekolah Berasrama cocok untuk di daerah perbatasan," tegas bekas Ketua DPRD Provinsi Kalbar, itu Kamis (20/10), di Jakarta.

Dijelaskan Zulfadhli, sekolah berasrama itu sangat cocok mengingat letak geografis tempat tinggal masyarakat di perbatasanDengan adanya sekolah berasrama, kata dia, maka akan memudahkan masyarakat perbatasan menempuh pendidikan

BACA JUGA: Pendidikan di Perbatasan, Perlu Perhatian

Pun demikian juga akan memudahkan akses bagi guru yang mengajar di perbatasan.

Zul juga menegaskan,  di perbatasan RI-Malaysia di Desa Temajuk, Sambas, Kalbar yang juga akan dikunjungi Komisi X DPR RI, Jumat (21/10),  masih dibutuhkan pembangunan infrastruktur sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.

Komisi X ingin melihat kesiapan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk merealisasikan peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan, itu.

"Kita ingin tahu kesiapan pemda setempat
Penentuan lokasi termasuk lahannya itu wewenang Pemprov," katanya

BACA JUGA: Liburkan Sekolah Ditentang Komisi X



Namun, lanjut dia, selain membangun sekolah berasrama juga diperlukan fasilitas rumah guru
Hal ini, kata dia, untuk menarik minat guru agar betah mengajar di perbatasan

BACA JUGA: Susun Cetak Biru Libatkan Seniman

"Fasilitas rumah bagi guru, juga harus diberikanTunjangan guru perbatasan harus baik," katanya

Bahkan, lanjut Zul,  kalau diberi rumah dan tunjangan tiga kali lipat lebih besar daripada guru-guru yang mengajar di perkotaan, maka para guru akan betah mengajarSehingga, kata dia, tidak ada lagi guru-guru yang tidak ingin ditempatkan di perbatasan dengan berbagai alasan.

"Persoalan sekarang karena fasilitas guru di perbatasan tidak diberi, tunjangan sama dengan guru yang mengajar di perkotaanSiapa yang mau?  Harusnya diberi tunjangan khusus bagi guru yang mengajar di daerah perbatasan," katanya.

Apakah sudah perlu membangun Perguruan Tinggi atau Universitas di perbatasan? Zul mengaku belum perlu"Cukup kuatkan Universitas yang sudah adaSeperti Untan (Universitas Tanjungpura) dan PolnepSupaya masyarakat kita kalau tamat sekolah tidak kuliah di MalaysiaCukup perkuat, bisa saja dengan membangun asrama, peningkatan fasilitas dan memberikan beasiswa.  Bisa saja dibuat semuaDaripada tamat sekolah lanjut ke Malaysia," tegasnya(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Budaya dengan Lima Pilar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler