INDRAMAYU – Banyaknya bangunan sekolah, khususnya SD yang rusak parah dan nyaris ambruk, memang dikeluhkan masyarakatSelain mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, kondisi bangunan yang rusak juga bisa mengancam jiwa
BACA JUGA: Kemenkeu Tolak Perpanjang Masa Penggunaan Anggaran Sekolah Rusak
Sayangnya, banyak bangunan seperti itu yang belum mendapat perhatian serius dari instansi terkaitKepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Dr H Suhaeli MSi melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Drs H Haryono MSi mengatakan, hingga saat ini memang masih banyak ruang kelas belajar (RKB) yang rusak
BACA JUGA: Juknis Telat, Rehabilitasi Sekolah Molor
Meskipun demikian, pihak Dinas Pendidikan memang menggunakan skala prioritas dalam membangun gedung sekolah
BACA JUGA: Asal Buku Salah Cetak Segera Ditelisik
Baik pembangunan yang menggunakan dana APBD kabupaten, APBD provinsi maupun APBN“Bagi SD yang ambruk atau nyaris ambruk, tentu akan kami prioritaskan untuk mendapat rehab atau pembangunan RKB,” kata Haryono.Haryono mengakui, jumlah bangunan SD atau RKB yang rusak memang cukup banyakSehingga, tidak mampu kalau hanya mengandalkan dari APBD Kabupaten IndramayuUntuk itulah, pembangunan atau rehab tersebut harus dilakukan sharing antara APBD kabupaten, provinsi dan APBNSelain membuat kegiatan belajar mengajar tidak nyaman, kondisi sekolah yang rusak parah juga mengancam keselamatan jiwa akibat bangunan yang nyaris ambruk.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Indramayu, H Avi Arfandi mengatakan, pemerintah mestinya harus cepat tanggap menyikapi masih banyaknya bangunan SD yang rusakHal ini sangat penting dalam rangka mendukung program penuntasan wajib belajar sembilan tahun(oet)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Perbukuan Dipastikan Molor
Redaktur : Tim Redaksi