Sektor Pertanian Tumbuh Selama Pandemi, Ekonom Indef: Ekosistem Harus Ditingkatkan

Rabu, 08 Juni 2022 – 20:40 WIB
Ekonom Senior Indef Bustanul Arifin mengapresiasi kebijakan dan program yang dijalankan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Senior Indef Bustanul Arifin mengapresiasi kebijakan dan program yang dijalankan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir.

Menurutnya, sektor pertanian tumbuh 1,84 persen dan menjadi bantalan resesi selama pandemi covid 19.

"Kalau tidak ada pertanian mungkin krisis benaran. Jadi, apresiasi kepada Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) karena pertanian menjadi bantalan ekonomi nasional," ujar Bustanul, Rabu (8/6).

BACA JUGA: Kementan Raih Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman

Bustanul mengatakan perekonomian Indonesia sejauh ini terus mengalami perbaikan yang sangat positif.

Pada tahun lalu, Indonesia tumbuh 3,69 persen.

BACA JUGA: Kementan Menggelar Pengobatan Massal Sapi Bergejala PMK di Malang

Disisi lain, ketersediaan beras pada produktivitas 2021 juga mulai meningkat.

Meski demikian, Bustanul berharap agar pemerintah terus meningkatkan skala kerjanya, terutama di dalam menghadapi geopolitik global yang saat ini terfokus pada konflik Rusia-Ukraina.

BACA JUGA: Antisipasi Penyebaran PMK, Kementan Imbau Peternak Ikuti Langkah Ini

"Rekomendasi saya untuk pangan nasional adalah: di dalam menghadapi geopolitik dan geostrategi global menaikan harga pangan secara spesifik di Indonesia harus diantisipasi agar kondisinya lebih baik lagi," katanya.

Bustanul berharap agar pemerintah terus melakukan pendampingan kepada para petani di semua desa dan sentra.

Kemudian meningkatkan skala teknologi dengan menurunkan mekanisasi.

"Pendampingan dan pemberdayaan petani pada pertanian presisi, digitalisasi rantai nilai pangan, perubahan teknologi, dan inovasi ekosistem harus ditingkatkan," ungkapnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan bahwa kebutuhan 12 bahan pokok yang selama ini dijaga Kementan dalam kondisi aman dan cukup.

Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan.

Hanya saja, kata dia, ada empat komoditas yang dilakukan impor.

Pertama, daging, kedua gula, ketiga kedelai, dan keempat bawang putih.

"Ada 12 komoditas yang kita jaga yaitu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng, dan lain-kain. Posisi strategi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk dipastikan cukup," kata Mentan SYL. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Optimistis Indonesia Segera Bebas PMK, Vaksin Buatan Pusvetma Siap Diproduksi


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler