Sel Asli untuk Kelabui Petugas Sidak

Selasa, 12 Januari 2010 – 09:44 WIB
Ruang sel (asli) Arthalita Suryani, di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Senin (11/1). Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos.
Meringkuk dalam sel tidak berarti Artalyta Suryani tak bisa menikmati kebebasan dan kenyamananPenyuap jaksa Urip Tri Gunawan dengan duit USD 660 ribu itu justru mendapat fasilitas serta akses istimewa di Rutan Pondok Bambu.

Laporan AGUNG PUTU, Jakarta

SEJATINYA
, wanita yang biasa dipanggil Ayin itu menempati sel berukuran 4x3 meter di Blok Anggrek

BACA JUGA: Buku Kopassus untuk Indonesia; Rahasia Pasukan Komando

Blok sel tersebut berhadap-hadapan dengan kantin dan pos penjagaan Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu
Sel itu sama seperti sel lainnya

BACA JUGA: Tjokorda Istri Rai Manik, Perempuan di Pusaran Orang Gila di RS Jiwa Bangli

Pintu masuk sel rangkap dua
Satu pintu biasa di sisi dalam dan satu pintu terali dengan besi menutupinya.

Sel tersebut berkapasitas tiga orang

BACA JUGA: Dinar-Dirham yang Mulai Populer sebagai Alat Pembayaran

Namun, di sel itu, terpidana lima tahun tersebut tinggal berdua dengan Asmiyati, tahanan narkoba yang dihukum dua tahun enam bulan.

Sel itu merupakan sel resmi ArtalytaBuktinya, di depan sel, sebuah pigura digantungkanDi pigura tersebut terdapat tulisan keterangan penghuni sel dan kapasitasnyaTertulis jelas nama Artalyta di situ, lengkap dengan undang-undang yang dilanggarYakni, UU No 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Namun, sel itu hanya kedok bagi AyinSebenarnya, sehari-hari Ayin tidak tinggal di sel tersebutSel itu hanya ditempati bila "dibutuhkan"Yakni, ketika ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengecek apakah Ayin ditahan atau tidakItu pun sangat jarang.

Setelah penggerebekan oleh Satgas Pemberantasan Mafia Hukum pada Minggu (10/1) malam kemarin, Ayin langsung dimasukkan sel itu"Kasihan Bu AyinDia juga manusiaDia nggak mau diganggu sekarang," kata Sarju Wibowo, Kepala Rutan Pondok Bambu, saat Jawa Pos hendak mengecek apakah Ayin benar-benar berada dalam sel itu.

Jarak sel Ayin dengan ruangan khusus yang digerebek Satgas memang agak jauhRuang spesial itu terletak di lantai tigaKalau berjalan dari sel dan ruang kelas "VIP" itu, setidaknya butuh waktu dua puluh menitApalagi untuk Ayin yang sudah 50 tahunWaktu yang dibutuhkan bisa lebihKarena itu, saat digerebek, Ayin tertangkap basahDia tidak sempat kabur menuju selnya yang sebenarnya.

Namun, fasilitas untuk Ayin tak hanya ruangan spesial ituAyin juga mendapat "privilege" lainMisalnya, jam besukDi Rutan Pondok Bambu, jam besuk narapidana dan tahanan dibedakanUntuk narapidana, jam besuk selambatnya pukul 15.00 pada hari Selasa, Rabu dan KamisUntuk tahanan, jamnya sama pada Senin hingga JumatNamun, aturan itu tak berlaku untuk Ayin yang sudah narapidanaJam berapa pun dan hari apa pun, dia bebas dibesuk.

Salah satu orang rutan menuturkan, Ayin bebas dibesuk kapan sajaBahkan, pada Minggu pun, beberapa anak Ayin terlihat membesukTamu Ayin terus mengalirBahkan, banyak yang datang hingga larut malamTamu Ayin selalu menggunakan mobil dan berpakaian rapi"Kalau pas banyak, tempat parkir sampai penuh," ungkapnya.

Pernyataan itu diperkuat Sumantri, salah seorang penjual rujak ulek di depan rutanMenurut dia, kalau yang membesuk orang dari perusahaan, beberapa mobil terlihat diparkirNamun, kalau yang membesuk adalah anak Ayin, mereka biasanya menggunakan Suzuki APVSetidaknya, ada anggota keluarga Ayin yang rutin membesuk"Saya hafalSebab, sopirnya sering ngobrol sama saya kalau ke sini," ungkapnya.

Kalau membesuk, keluarga Ayin tidak membawa barang-barang yang umumnya dibawa para pembesuk, seperti makanan ringan dan minumanMereka yang masuk malah tidak membawa apa-apaSebab, Ayin memang hidup serba tercukupi di ruangan istimewa ituRuangan tersebut memiliki kulkas khusus soft drink, dapur, serta lemari penuh makanan.

Selain itu, kalau butuh makanan dan minuman, Ayin tinggal meng-order salah seorang pesuruh rutan untuk berbelanja"Biasanya, dia suka menyuruh ke Supermarket Giant," ujar Sumantri, menunjuk swalayan yang hanya berjarak 100 meter dari rutan khusus wanita itu.

Kalau mood Ayin sedang ingin jajan, pesuruh memesan makanan kepada penjual di depan rutanKetika makanan sudah jadi, penjual makanan langsung mengantar ke ruangan khusus Ayin di lantai tiga ituPetugas rutan tak banyak bertanya kalau penjual makanan sudah menyebut nama Ayin"Biasanya Bu Ayin pesan baksoSukanya bakso urat," ungkap Sumantri.

Kendati disuruh mengantar makanan langsung, mereka tak boleh memasuki ruangan di blok A ituDi antara beberapa penjual makanan yang ditemui Jawa Pos, tidak ada yang boleh memasuki ruangan tersebutMakanan mereka biasanya diterima pembantu atau orang dekat Ayin.

"Kami hanya mengantar sampai luarKarena itu, kami kaget juga ketika ada berita bahwa di dalamnya kayak hotel," ujar salah seorang penjual makanan.

Salah seorang pesuruh rutan menambahkan, Ayin mempekerjakan tiga pembantuMereka memiliki job berbeda-bedaDua pembantu menjadi babysitter, yang satu pembantu biasaAyin memang membutuhkan bantuan para pengasuh bayi ituSebab, dia mengadopsi bayi.

Pesuruh rutan yang enggan namanya disebutkan itu, tidak tahu bayi siapa yang diadopsi AyinYang dia ketahui, itu adalah bayi mantan narapidanaTiap pagi dirinya kerap memergoki bayi itu dibawa masuk oleh dua babysitter tersebutKalau malam, mereka baru pulang.

Bayi itu sering tak ikut tidur di kamar khusus Ayin tersebutMereka lebih sering datang setiap hari"Biasanya membawa tas kotak besarMungkin isinya alat-alat untuk bayi," jelasnya.

Namun, saat ditemui di rutan kemarin pagi, Ayin tak mengeluarkan sepatah kata punWanita yang saat itu mengenakan kemeja putih garis-garis tersebut hanya menangis ketika dikonfirmasi soal ruangan khusus ituSelain Ayin, Lien Marita alias Aling (kasus narkoba), Darmawati Dareho (kasus korupsi), serta Ines Wulandari (kasus korupsi), juga terlihat berkumpul.

Darmawati yang terlihat lebih tegar justru membela AyinDia meminta agar para wartawan berhenti memberitakan mereka"Jangan dibesar-besarkanKami di sini terzalimiSiapa pun tidak ada yang ingin masuk penjaraKami di sini seperti burung yang patah sayapnya," kata penyuap Abdul Hadi Djamal, anggota DPR, untuk memuluskan proyeknya tersebut.

Penampilan Darmawati kemarin sangat menarikLengkap dengan lipstik dan rambut yang terawatDia mengenakan kemeja paduan garis-garis merah marun dan kuningCelana jins Darmawati pun gaul, yakni celana pensil, celana jins yang di ujungnya dibuat mengecilModel baru yang sedang ngetren di kalangan remaja.

Setelah mukanya sembap menangis saat pagi, sorenya Jawa Pos mengunjungi Darmawati lagiKetika ditemui, dia sedang duduk di sebuah ruangan rutan bersama seorang tahananSaat ditemui, Darmawati sempat tersenyum kepada Jawa Pos"Ini apa lagi? Mau bilang kalau Darmawati sekarang sedang santai dan senyum-senyumNanti saya terkenal lagi," ujarnya(*/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reza Indragiri, Master Langka Bidang Psikologi Forensik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler