Selfie di Jembatan Kereta, Wahyuni Tewas Tersambar KA

Selasa, 18 Oktober 2016 – 09:49 WIB
Petugas kepolisian menunjukkan lokasi tempat Tri Wahyuni dan teman prianya berselfie hingga tersambar kereta api. Foto: Radar Banyumas/JPG

jpnn.com - PURWOKERTO - Peristiwa tragis menimpa remaja putri bernama Tri Wahyuni (16) warga Desa Sidamulih, Rawalo, Banyumas. Ajal menjemputnya saat asyik berswa-foto alias selfie dengan teman prianya.

Wahyuni berselfie di jembatan rel kereta. Insiden itu terjadi Sabtu (15/10) sekitar pukul 11.30 di Desa Gambarsari, Kebasen tepatnya KM 362+7/8 antara Kebasen-Notog. Saat itu, dia bersama teman prianya yang bernama Iqbal Ramadhan, warga Desa Karanganyar, Jatilawang.

BACA JUGA: Anggota DPRD Kebumen Sempat Terjaring OTT KPK, Beginilah Ceritanya...

Saksi mata yang bernama Mudianto (56) mengatakan, peristiwa yang menimpa Wahyuni berawal saat anak baru gede (ABG) itu berfoto-foto ria di sebuah jembatan. Namun ketika mereka berada di atas jembatan, ada kereta api melintas dari arah timur.

“Keduanya terlambat menyadari kedatangan kereta api Bogowonto jurusan Lempuyangan-Pasar Senen, sehingga hanya sempat minggir dan tidak sempat turun menghindar,” jelasnya.

BACA JUGA: Inilah Daftar Nama PNS Pemalas, Kena Sanksi

Meski keduanya sudah sempat minggir, efek besarnya angin yang disebabkan oleh kecepatan kereta, mengakibatkan keduanya terpental hingga mengakibatkan luka serius.

“Perempuannya jatuh terpental dan kepalanya membentur cor-coran, yang laki-laki masih sempat menolong meski mengeluh tangannya juga sakit,” ungkapnya.

BACA JUGA: Foto Tanpa Busana Beredar, PNS Dipecat

Kapolsek Kebasen AKP Suprijadi SH mengungkapkan, setelah mendapat laporan peristiwa itu, kepolisian dan tim medis puskesmas langsung mendatangi lokasi. Dari hasil pemeriksaan, kondisi korban perempuan kritis dan dirujuk ke rumah sakit.

“Kondisi Tri Wahyuni dinyatakan kritis oleh tim dokter puskesmas, sehingga dirujuk ke RS Margono. Dia mengalami luka patah tulang di kaki dan tangan, serta luka serius di bagian kepala, sedangkan teman prianya mengalami patah tulang tangan,” paparnya.

Suprijadi mengungkapkan, setelah Tri Wahyuni menjalani perawatan medis, tersiar kabar nyawanya tidak tertolong. Bahkan, kabar tersebut juga menyebar luas di akun jejaring sosial Facebook.

“Jadi korban meninggal di rumah sakit, bukan di tempat kejadian. Karena sebelumnya, pihak puskesmas juga menyatakan kondisi korban kritis dan harus segera dilarikan ke rumah sakit,” ungkapnya.

Menurutnya, kedua remaja tersebut berselfie di tempat yang berbahaya. Sebab, jembatan rel tersebut terletak di atas jalan umum.

“Biasanya tempat yang sering dipakai selfie adalah di terowongan Kebasen, namun mereka memilih selfie di jembatan yang terletak di atas jalan umum. Sehingga, tempat tersebut sangat berbahaya,” imbuhnya.(mif/jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Perceraian Paling Banyak di Januari?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler