jpnn.com, JAKARTA - Eks Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyayangkan aturan terbaru pemerintah Arab Saudi yang melarang jemaah haji dan umrah berfoto di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Menurutnya, larangan tersebut berlebihan.
"Seharusnya jangan dilarang. Dulu sudah dilarang, kemudian dibolehkan, maka sebaiknya jangan dilarang lagi," kata Din saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
BACA JUGA: 14 Hari Misterius di Riyadh, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Din mengatakan berfoto di depan kakbah bisa menjadi bukti monumental bagi seorang muslim bahwa dia pernah naik haji. Hal itu dianggap Din sebagai sesuatu yang bagus. Din sendiri mengaku pernah berfoto di depan kakbah saat umrah.
Berdasarkan pengalamannya, banyak jemaah yang berlebihan dalam berfoto ria. Seperti dilakukan pada saat tawaf. Padahal jamaah seharusnya lebih banyak berdoa, bukan selfie.
BACA JUGA: Manuver Saudi Gagal Total, Lebanon Sementara Unggul 1-0
Karena itu, Din juga mengingatkan agar jemaah tidak larut melakukan selfie secara berlebihan. Apalagi tempat suci tersebut seharusnya digunakan untuk beribadah.
"Bagi jemaah, supaya jangan berlebihan, apalagi sedang tawaf dan sai. Sudahlah selfie-nya sekali saja itu," ucapnya. Terlalu banyak selfie justru dikhawatirkan mengganggu kekhusyukan beribadah jemaah lain.
BACA JUGA: Saudi Larang Jemaah Berfoto di Dua Masjid Suci
Di jagad Twitter, sejumlah akun mengeluhkan aturan ini. "Duh, jangan kebangetan gitu dong. Kalau nggak selfie, bukti saya pernah umrah nanti gimana," cuit @faqihmubarok setengah bercanda.
Sementara Direktur Bina Umrah dan Haji Kemenag Muhajirin Yanis mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak Asosiasi Haji dan Umrah untuk mensosialisasikan larangan yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi ini.
"Tentu itu kan terus kita lakukan sosiliasi. Sejauh ini kita sudah menyampaikan kepada pihak asosiasi kepada PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus)," kata Muhajirin, kemarin.
Bahkan, menurut dia, di dalam setiap pertemuan pihaknya selalu menyampaikan informasi itu. Namun menurut dia, sosialisasi itu akan lebih efektif dilakukan oleh para pemilik biro perjalanan penyelenggarara ibadah umrah.
"Sehingga jemaah sebelum berangkat betul-betul sudah diwanti-wanti intuk tidak melakukan itu," katanya.
Aturan ini sebenarnya bukan barang baru. pada 2015, Arab Saudi pernah mengeluarkan aturan dilarang berfoto di tempat-tempat tertentu.
Seperti sebagian tempat di Masjidil Haram di Mekkah. Ada sebagian tempat yang dilarang untuk berfoto. Terutama di sekitar shoping mall dekat gold shop-nya di Zam zam. Kedua adalah di dalam Masjid Nabawi di Madinah.
Tempat lain yang dilarang berfoto adalah di galeri dan di Musieum. Rumah sakit terutama di bagian emergency dan Klinik rawat jalan juga menjadi tempat yang dilarang berfoto-foto.
Walau tidak ada tanda larangannya, tapi untuk sebagian orang Saudi, mengambil foto di sini, bisa dianggap tdak sopan. Hukuman jika ketauan selfie ditempat tempat yang tidak diijinkan itu, sejauh ini memang hanya peringatan dan berurusan dengan pihak berwenang. Atau hanya diminta menghapus foto yang diambil. Meski beberapa kali terkabarkan denda 150-300 rial. (rakyatmerdeka)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hariri Tunda Pengunduran Diri
Redaktur & Reporter : Adil