Ingin merasakan kesan lain dari Jembatan Suramadu lebih dari sekadar melintas di atasnya" Cobalah sekali-sekali berlayar malam hari dengan kapal ferry yang berlabuh di bawah jembatan terpanjang di Indonesia itu410 dokter spesialis radiologi telah mencobanya.
-------------------------------------------
ARUM PRIMASTY, Surabaya
------------------------------------------
Sebuah layar yang menyajikan gambar alat-alat kedokteran yang terpampang di salah satu sisi ruangan berukuran sekitar 8 x 10 meter
BACA JUGA: Kenyang Disiksa, Setahun Lebih Tunggu Pengampunan Raja
Sekitar 20 deret kursi berjok kulit empuk ditata menghadap layar tersebut, pada Jumat (22/1) malam laluDi bagian depan ruangan, seorang wanita dari salah satu produsen peralatan kesehatan, sibuk memberikan materi seputar peralatan kedokteran untuk breast imaging, atau pemeriksaan payudara
BACA JUGA: Hari Pertama Artalyta Suryani Menempati Sel Biasa Lapas Wanita Tangerang
Raut wajah peserta seminar yang duduk pada kursi-kursi tersebut tampak serius, memperhatikan sang pembicara.Sepintas, suasana dalam ruangan itu tak ada bedanya dengan yang terjadi pada seminar atau konferensi lain
BACA JUGA: Terlambat Berobat, ke Dokter Sudah Kritis
Lantainya goyang-goyangJika menengok ke jendela, akan terdengar riak ombak dan terpaan angin lautJuga indahnya lampu-lampu yang membentang di sepanjang Suramadu.Ya, seminar yang melibatkan para peserta Kongres Nasional XI Radiologi 2010 tersebut memang cukup unikAcara malam itu merupakan sesi dinner cruise di atas kapal KMP Wicitra Dharma yang berlayar di perairan selat Madura.
"Kami ingin menunjukkan bahwa konferensi tidak hanya bisa diadakan di hotel atau restoranDi atas kapal juga bisa," kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres Nasional XI Radiologi 2010, dr G.AIndirawati Sp Rad (K).
Kongres tersebut merupakan agenda tahunan Persatuan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI)Kongres ke-11 tahun ini dihelat di Hotel J.WMarriott Surabaya pada 22 hingga 24 Januari
Dinner cruise menjadi salah satu acara yang berlangsung pada hari pertama kongresAcara tersebut terbagi menjadi duaSeminar untuk para dokter peserta kongres berlangsung di dek lantai tiga KMP Wicitra Dharma
Di dek lantai dua, menjadi ajang demo kecantikan, fashion show, dan hiburan musik electone untuk para istri atau suami para dokterLantai tersebut juga difungsikan sebagai ruang makan dengan sistem buffetSelain itu, juga ada permainan seperti ayunan dan perosotan untuk anak-anak para peserta dinner cruise.
"Lantai tiga seminar, lantai dua fashion showPas to" Kami pengin semuanya senang," kata Koosnadi Saputra Dr dr SpRad, ketua II Kongres Nasional XI Radiologi 2010, yang malam itu ikut berlayar.
Selain sensasi seminar di atas kapal, menikmati pemandangan Suramadu dari bawah jembatan tersebut menjadi suguhan utama yang diberikan kepada peserta"Kami sekalian mempromosikan Suramadu, yang jadi obyek wisata baru Jawa TimurLagipula, ini juga menguntungkan pengusaha kapal ferrySejak ada Suramadu, kan omzet mereka turun," imbuh Koosnadi.
Suguhan tersebut tampaknya memang menjadi magnet utama yang menarik perhatian pesertaTotal, ada 410 dari sekitar 500 peserta kongres yang ikut berlayarPanitia memang membatasi jumlah peserta dinner cruise
Awalnya, panitia memasang batasan peserta sejumlah 350 orangNamun, mereka memberi toleransi, hingga akhirnya peserta membengkak menjadi 410 orangKMP Wicitra Dharma sendiri sebenarnya berkapasitas sekitar 500 orang"Tapi, kalau kapal terlalu sesak, kan tidak enakTapi karena banyak yang memaksa ingin ikutAkhirnya, kami beri toleransi," kata Koosnadi.
ombongan berangkat dengan menumpang bus dari hotel J.WMarriott sekitar pukul 18.00Tiba di dermaga ujung, pelabuhan Tanjung Perak, sekitar pukul 18.30Setelah turun dari bus, peserta harus berjalan kaki naik ke atas kapalSeluruh kegiatan dipusatkan di dek lantai dua dan tiga kapalDek lantai satu, yang lazimnya digunakan untuk mengangkut mobil pada kapal ferry yang melayani penyeberangan Ujung-Kamal, sengaja dikosongkan.
KMP Wicitra Dharma sendiri merupakan salah satu kapal yang dikelola PT Dharma Lautan UtamaPerusahaan tersebut juga memiliki beberapa kapal ferry lain yang biasa melayani penyeberangan Ujung-Kamalpal yang menjadi ajang dinner cruise itu sendiri sejak 2007 memang dioperasikan sebagai ferry wisataNamun, jika "saudara-saudaranya" overload penumpang, KMP Wicitra Dharma akan diperbantukan untuk rute penyeberangan Ujung-Kamal
Karena itu, sebelum dinner cruise kemarin, kapal itu harus dibersihkan"Kapal ini hanya sebagai pendukung kalau yang lain overloadJadi, membersihkannya tidak terlalu lama," ungkap Eko Sugeng Wahyudi, Asisten Manajer Promosi Usaha PT Dharma Lautan Utama.
Mengikuti seminar yang digelar di atas kapal yang berlayar menjadi sensasi tersendiri bagi para dokter yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia itu"Di seluruh Indonesia, rasanya yang seperti ini baru pertama kali," kata dr Kesuma Mulya SpRad, salah seorang peserta yang berdinas di RSU Berkah, Pandeglang, Banten.
Ayah dua putri itu kerap mengikuti kongres kedokteran di berbagai daerahKonsep yang diusung penyelenggara selalu berbeda-bedaNamun, baru kali itu dia mengikuti seminar yang digelar di atas kapal yang sedang berlayar"Asyiknya memang kalau malam begini yaKalau siang, nggak kebayang panasnya, ha ha," imbuh Kesuma.
Rute yang dilalui KMP Wicitra Dharma malam pada itu cukup panjangPelayaran makan waktu sekitar empat jamRutenya, dari dermaga ujung, berlayar menuju kawasan perairan GresikSetelah melewati dermaga petikemas, kapal berbalik arah menuju Surabaya, hingga mendekati kawasan jembatan Suramadu dari arah barategitu kerlip lampu-lampu yang menghias bagian samping jembatan Suramadu terlihat, para peserta langsung menyeruak ke anjungan kapalBanyak yang mendekati pagar pembatas agar bisa melihat lebih dekat keindahan jembatan tersebutBanyak pula yang berebut memotret diri sendiri menggunakan handphone berkamera dengan latar belakang Suramadu yang berhias gemerlap lampu-lampu.
Kapal berlabuh di sisi barat Suramadu selama sekitar sepuluh menitSetelah itu, bergerak menuju ke timurDi sisi timur, kapal berhenti lagi untuk memberi kesempatan para peserta seminar untuk berfoto-foto dan menikmati indahnya Suramadu di malam hariView yang paling disukai adalah saat kapal hampir memasuki bagian bawah jembatan"Nanti kalau ditanya, kok bisa dapat gambarnya dari bawah" Saya jawab, motretnya sambil nglangi (berenang, Red), ha ha," kelakar dokter.
Malam itu, empat kali KM Wicitra Dharma melewati bawah jembatan SuramaduDari timur, kapal bergerak ke barat, berhenti sejenak, kemudian ke timur, berhenti sebentar, lantas kembali ke barat dan terus berlayar hingga tiba di dermaga ujung.
Yovita, istri dr Fanani SpRad, tampak sangat menikmati pelayaran tersebutKetika tamu-tamu lain sudah kembali ke ruangan, wanita kelahiran Jakarta itu tetap berdiri di anjungan kapal, menikmati pemandangan dan semilir angin laut"Enak di siniKalau di dalam, acara-acara begitu kan sudah biasa," ungkap wanita yang kini menetap di Mataram ituYovita mengaku merasakan kesenangan yang serupa ketika dia mengikuti river tour, di Singapura"Tapi, di sini lebih bagusDi sana kan karena nggak punya selat, mereka pakai sungaiDi sini laut beneran," katanya.
Pemandangan malam Suramadu juga memberikan kesan tersendiri buat para dokter asing yang hadir untuk memberikan materi seminarSalah satunya, Jeong Min Lee, pakar radiologi asal Korea Selatan.
Selama kapal berlabuh di sekitar Suramadu, pria yang bertugas di Seoul National University Hospital tersebut tampak mengambil gambar dengan kamera SLR-nya dari berbagai angle"Di sini, saya dapat banyak gambar bagus," kata pria yang mengaku ingin belajar fotografi secara profesional itu.
Acara dinner cruise itu berakhir sekitar pukul 23.00, hingga kapal merapat di dermaga ujung pelabuhan Tanjung PerakPihak penyelenggara berharap, dengan acara seperti itu bisa membuat Suramadu lebih dikenal"Semoga ini juga mendorong pemerintah untuk lebih mengembangkan pariwisata Suramadu," kata Koosnadi(leak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Titiek Puspa, Lebih Segar Pasca Terapi Kanker Rahim
Redaktur : Soetomo Samsu