jpnn.com - JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengapresiasi kesepakatan antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin dan Ketua Pembina GNPF- MUI Habib Rizieq Shihab tentang rencana penyelenggaraan aksi unjuk rasa damai pada 2 Desember mendatang.
Menurutnya, kesepakatan untuk menggelar aksi superdamai yang dikenal dengan Gerakan 212 itu mencerminkan keputusan yang dihasilkan tokoh-tokoh bijaksana. "Sungguh-sungguh keputusan dalam bentuk kesepakatan bulat antar-tiga tokoh ini sebagai produk negarawan," katanya, Selasa (29/11).
BACA JUGA: Bu Menkeu, Tolong Jangan Memberi Stigma Tamak ke Pegawai Pajak
Dosen yang juga memimpin lembaga EmrusCorner itu menilai Tito, KH Ma’ruf Amin dan Habib Rizieq telah memberikan keteladanan. Sebab, ketiganya telah mengedepankan kepentingan bangsa di atas ego sektoral organisasi masing-masing yang mereka pimpin.
Karenanya Emrus berpandangan aksi superdamai 212 bisa dijadikan sebagai role model atau contoh dalam penyampaian aspirasi dari masyarakat kepada pusat-pusat kekuasaan negara. Namun, dia juga mengingatkan pemegang kekuasaan untuk merespons secara positif dengan berbasis pada empat pilar negara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
BACA JUGA: Mahkamah Pelayaran Diminta Lebih Tangguh
"Ini untuk memelihara kehangatan kekeluargaan sesama anak bangsa," kata Emrus.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Berikan Pelatihan kepada Petani
BACA ARTIKEL LAINNYA... Katanya Junjung Pluralisme, Kenyataannya?
Redaktur : Tim Redaksi