Sempat Buka, Ahmad Yani Tutup Lagi

Jalur KA Berangsur Normal, Pantura Masih Putus

Selasa, 10 Februari 2009 – 08:37 WIB
TUTUP: Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Batavia Air terjebak genangan air di apron Bandara A Yani, Semarang. Banjir mengakibatkan operasional Bandara A Yani ditutup sehingga sejumlah jadwal penerbangan tertunda. Foto: Dite S/Radar Semarang/JPNN
SEMARANG - Banjir yang melanda Semarang dan sekitarnya sejak Sabtu malam (7/2) mulai surutNamun, hal tersebut belum terlalu membantu menormalkan lalu lintas di jalur pantura.

Genangan air rata-rata masih mencapai 40 cm hingga satu meter, sehingga kendaraan belum berani lewat

BACA JUGA: Polisi Panggil Bos Koran di Medan

Genangan terlihat, antara lain, di Jalan Kaligawe, Kecamatan Genuk; Sawah Besar dan Kaligawe Gayamsari; serta di sejumlah kelurahan di wilayah Kecamatan Semarang Utara.

Akibat genangan air di Jalan Kaligawe, arus kendaraan dari arah Demak menuju Semarang tertahan di pertigaan Genuksari hingga Terboyo
Begitu pula sebaliknya, kendaraan dari arah Semarang ke pantura Demak macet

BACA JUGA: DPR Terbelah Soal Parardhya

Bahkan, kemacetan mencapai 10 km, mulai jembatan tol hingga Sayung, Demak
Banyak kendaraan yang mencoba nekat akhirnya mati mesin.

Di Stasiun Kereta Api Tawang, air masih setinggi 50 cm

BACA JUGA: Mendagri Segera Proses Permintaan Polisi

Meski tidak berhenti total seperti sehari sebelumnya, jadwal kereta belum bisa benar-benar normal.

Humas PT KA Daops IV Semarang Warsono menjelaskan, keberangkatan KA jurusan Jakarta dan Surabaya maupun sebaliknya sudah relatif normal sejak Minggu (8/2) pukul 19.00Kendati demikian, menurut dia, laju kereta api sedikit terkendala, terutama di lintasan AlastuwoRel kereta masih terendam air, sehingga kereta harus dipandu saat berjalan dan harus antre.

Biasanya, dalam kondisi normal, kecepatan kereta di Alastuwo bisa mencapai 70 km per jamNamun, karena kondisi darurat, laju kereta paling banter hanya 5 km per jam''Jadi, jeda perjalanan antara kereta satu dengan kereta lain selisih sekitar setengah jam karena antre itu,'' jelasnya.

Menurut Warsono, sehari sebelumnya, jalur kereta jurusan Jakarta-Surabaya dan sebaliknya dialihkan melalui Jogjakarta-Kutoarjo-PurwokertoNamun, saat ini jalur tersebut telah kembali seperti semula, yakni melalui Semarang-Mranggen.

Selain di Tawang, aktivitas kereta sudah terlihat di Stasiun PoncolBagaimana dengan calon penumpang? Warsono mengakui banyak penumpang yang menunda keberangkatan.

Banjir juga belum beranjak dari Bandara Ahmad YaniKemarin, bandara sempat dibuka, namun ditutup lagi karena landasan pacu masih tergenangAkibatnya, ratusan calon penumpang memilih mengembalikan tiket karena tak memperoleh kepastian jadwal keberangkatan.

Bandara yang sedianya dibuka pukul 06.00 kemarin dibuka pukul 07.00Saat itu ada empat pesawat tujuan Jakarta yang bisa diberangkatkan dan satu kedatangan dari Jakarta bisa didaratkan.

Namun, kondisi tersebut tak berlangsung lamaOtoritas bandara kembali melarang take-off dan landing pukul 09.00Hujan yang kembali turun membuat landasan tak memungkinkan untuk terbang dan mendarat pesawat.

Asisten Manager Pelayanan Bandara Edi Hartono menyatakan, genangan air yang bisa ditoleransi untuk pendaratan dan keberangkatan hanya sekitar 4 mm''Ini ketinggiannya sudah tiga sampai lima sentimeterJadi, sama sekali tidak memungkinkan,'' ujarnya.

Sementara itu, PT Garuda Indonesia memberikan beberapa opsi kepada para calon penumpang gagal berangkat dari SemarangYakni, pengembalian uang tiket, pengalihan penerbangan melalui Solo dan Jogjakarta''Kami menyediakan angkutan menuju Bandara Adisutjipto Jogjakarta dan Adisumarmo Solo agar penumpang bisa terbang dari sana,'' kata Aurelia, petugas tiket Garuda.

Pukul 12.00, bandara kembali dibukaNamun, hanya untuk pesawat kecil seperti Fokker 27, Twin Otter, serta CassaLandasan baru bisa difungsikan seluruhnya pukul 15.00.(hib/ric/ton/aro/jpnn/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Sumut Pasang Badan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler