Sempat Kejar-Kejaran, Pelaku Teror Bom Austin Bunuh Diri

Kamis, 22 Maret 2018 – 06:40 WIB
Polisi memeriksa mobil (merah) yang dipakai tersangka teror bom Austin Mark Anthony. Foto: Reuters

jpnn.com, AUSTIN - Perburuan atas pelaku pengeboman beruntun di Austin, Texas, Amerika Serikat, berakhir sudah Rabu (21/3). Setelah sempat kejar-kejaran dengan aparat, pelaku akhirnya memilih mengakhiri hidupnya.

Kepala Polisi Austin Brian Manley mengungkapkan, polisi mendapat beberapa informasi yang mengarahkan mereka kepada tersangka yang belakangan diketahui bernama Mark Anthony Conditt.

BACA JUGA: Diduga Terlibat ISIS, Eks Pejabat Batam Menangis Usai Sidang

Data tersebut ditambah dengan rekaman CCTV saat pelaku yang berambut pirang dan memakai topi mengirimkan paket ke FedEx. Paket yang berisi paku dan benda-benda tajam lainnya itu akhirnya meledak Selasa (20/3).

Dari rekaman CCTV tersebut, polisi berhasil mengidentifikasi mobil yang digunakan pelaku. Mobil itu terlihat di sebuah hotel di Round Rock, Texas. Jaraknya sekitar 32 kilometer di utara Kota Austin.

BACA JUGA: Tiga Saksi Yakin Eks Pejabat BP Batam Ini Tak Terlibat ISIS

Polisi menunggu bala bantuan untuk melakukan penangkapan saat pelaku tiba-tiba masuk ke mobilnya dan meninggalkan hotel Rabu dini hari.

Pelaku terus dikejar sampai mandek di tepi jalan. Saat dua polisi berusaha mendekati kendaraan tersebut, pelaku meledakkan bom di mobilnya. Salah seorang petugas terpental dan mengalami luka-luka, sedangkan pelaku tewas.

BACA JUGA: Perlu Mengevaluasi Cara Densus 88 Menangani Terorisme

’’Kami tidak tahu apakah dia sedang dalam perjalanan untuk mengirim bom lagi,’’ ujar Manley, sebagaimana dilansir Reuters.

Yang jelas, saat itu, ada satu bom di dalam mobil. Itulah yang akhirnya diledakkan pelaku.

Polisi hanya menyebutkan bahwa dia adalah pria kulit putih yang berusia 24 tahun. Motif serangan bom yang dilakukannya sejak 2 Maret lalu masih diselidiki.

Belum diketahui apakah dia adalah satu-satunya pelaku pengeboman atau ada orang lain yang membantunya.

Wali Kota Austin Steve Adler berharap kewaspadaan penduduk tidak berkurang meski pelaku sudah mati. Sebab, polisi tidak tahu dia berada di mana saja 24 jam terakhir sebelum kematiannya.

Belum diketahui secara pasti apakah dia menyebar bom lain di penjuru Kota Austin dan sekitarnya setelah mengirim paket ke FedEx.

Polisi masih mendalami kasus tersebut dan melanjutkan penyelidikan. ’’Kami harap orang-orang tetap waspada,’’ tutur Adler. (sha/c18/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Apresiasi Kerja Sama Australia Memerangi Terorisme


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler