Sempat Masuk ke Sawah, Jeje dan Recky Berhasil Finis di AXCR 2023

Senin, 21 Agustus 2023 – 07:31 WIB
Jeje dan Recky sukses finis di AXCR 2023 Laos. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kejuaraan Asia Cross Country Rally (AXCR) 2023 telah rampung. Pereli Julian Johan dan Recky Resanto sudah menempuh jarak 2.000 km, dan mencapai target yang sudah mereka tentukan, yaitu finis.

Pasangan pereli Jejelogy GHP Law Firm itu mengikuti kelas T1G, berisikan para pereli berpengalaman.

BACA JUGA: Julian Johan dan Recky Rampungkan Etape Pertama AXCR 2023 Dengan Hasil Impresif

"Target bisa finis ini tidak bisa dibilang sepele, selama enam hari banyak tantangan yang ada di track, bikin kami tidak semudah itu untuk bisa finis dan berhasil mencapai hari terakhir dengan lancar," jelas Julian Johan dalam keterangannya, Senin (21/8).

Tidak mudah dalam menyelesaikan persaingan di medan yang menantang. Banyak peserta yang tumbang, karena mobil mengalami masalah serius, sehingga tidak bisa mencapai finis.

BACA JUGA: Sebegini Biaya Modifikasi Land Cruiser 200 yang Ditunggangi Julian Johan di AXCR 2023, Wow

"Tidak mudah, banyak peserta tumbang, terutama tim besar, alhamdulillah bisa utuh mobil sampai Spesial Stage (SS) enam," tambah pria yang akrab disapa Jeje itu.

Di tiga track pertama, Jeje dihadapkan pada jalur yang sempit, memacu Land Cruiser 200 melewati sawah dan areal perkebunan.

BACA JUGA: Mitsubishi Triton Ralliart Bersinar di AXCR 2022, Rifat Bilang Begini

Namun, karena kepiawaiannya dalam mengendalikan kemudi, Jeje bisa melewati dengan baik.

"Track sempit di antara sawah dan kebun, LC 200 tidak mudah karena kan sempit jadi kami banyak beradaptasi," tambahnya.

Namun, saat di Laos tepatnya SS enam, track sudah berbeda, lebih lebar dan panjang, sehingga bisa memacu mobil dengan high speed.

Meski begitu, banyak jebakan, di antaranya lubang dan lumpur yang dalam hingga kolam air dan sungai yang dalam.

"Tadinya saya anggap sepela track ini, karena kan lurus, ternyata banyak yang jadi korban, karena SS di Laos ini," terang Jeje. 

Dia menganggap track tersebut sangat cocok menggunakan LC 200. Meski di SS keempat, Jeje sempat mengalami kendala electrical tepatnya Throtel Position Center, membuat ABS tidak bisa dimatikan dan mobil tak bisa digas.

"Di SS empat ini enggak finis, tapi SS lima dan enam bisa finis dan menghasilkan waktu yang cukup baik, sehingga mendapatkan peringkat kedua," cerita Jeje.

Secara keseluruhan, hasil akhir, dia mendapatkan peringkat ke-12 dan hasil itu sudah dirasakan lebih dari cukup, mengingat ada kejadian masuk ke sawah sehingga harus membuat dia mengurangi ritme dalam mengendarai mobil.

"Over all sedikit di bawah 10 besar peringkat 12, udah lebih dari cukup, mengingat kejadian kemarin masuk sawah ritme bawa dikurangin, jangan sampai kejadian ABS tidak bisa dimatikan terulang, bikin masuk ke sawah, yang penting bisa finis," cerita Jeje.

Mobil yang dikendarainya juga tidak mengalami kerusakan, dan hasilnya sesuai target.

"Alhamdulillah mencapai finis, mobil tidak dalam kendala berat, sangat minim kerusakan dan boleh dibilang perlu disesuaikan yang penting sesuai target," tambahnya.

Hasil tersebut juga bertepatan dengan momen HUT RI ke--78, dia bisa memberikan sesuatu untuk negaranya.

Meski tidak juara, tetapi Jeje memberikan inspirasi bagi generasi muda bagaimana menjadi yang terbaik tanpa mengalami kendala.

"Momen 17 Agustus bisa memberi sesuatu, meski tidak juara tetapi semoga bisa menjadi inspirasi. Kami bisa berjuang hasil nomor dua, tetapi bagaimana memberikan yang terbaik," tutup Jeje. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitsubishi Triton Besutan Ralliart Siap Mengarungi Tantangan AXCR


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler