BACA JUGA: Pemerintah AS Terancam Tutup
Bersamaan dengan itu, komisi HAM PBB menemukan sedikitnya 100 mayat di wilayah barat.Dentum meriam dan desing peluru terus bersahutan di Kota Abidjan
BACA JUGA: Gempa Susulan Sempat Goyang Tokyo
Padahal, persediaan makanan dan air minum sudah semakin tipisBACA JUGA: Menlu se-ASEAN dan Jepang Berjumpa Bahas Bencana
Tapi, pasukan Ouattara masih belum meninggalkan kompleks istana kepresidenanSebab, Gbagbo masih bertahan di sana."Kami telah memblokir seluruh akses di sekeliling istana kepresidenan, demi keamanan warga sipil," kata Ouattara dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi nasionalBlokade sengaja dilakukan untuk meminimalkan korban salah sasaranPasalnya, meski tersudut, pasukan Gbagbo masih memiliki cadangan senjata yang cukup banyak untuk membalas serangan pasukan Ouattara.
Dalam pidato pertamanya pasca pemilihan presiden (pilpres) Oktober lalu itu, Ouattara mengimbau rakyat untuk bersatuDengan diisolasinya istana kepresidenan dan wilayah sekitarnya, presiden terpilih yang kemenangannya diakui masyarakat internasional dan PBB itu berharap rakyat bisa kembali menjalankan aktivitas ekonominya"Secara bertahap, jam malam akan diperlonggar," ujarnya.
Sementara itu, Komisi HAM PBB menemukan sedikitnya 100 mayat di kawasan barat Pantai GadingSebagian besar diantaranya adalah mayat warga sipilMereka diyakini sebagai korban pembantaian"Tim kami yang berada di lapangan menemukan mayat-mayat itu dalam penyisiran 24 jam di tiga lokasiSepertinya, pembantaian ini direncanakan," ujar Rupert Colville, jubir Komisi HAM PBB di Kota Jenewa, Swiss.
Terkait temuan itu, Ouattara berjanji akan bekerja sama dengan tim PBB untuk menyelidiki dugaan pembantaian tersebutMeskipun, dugaan mengarah pada pasukan OuattaraSebab, merekalah yang sekitar sepekan terakhir melintasi jalur tersebut untuk memburu pasukan Gbagbo"Siapapun yang terbukti bersalah akan menerima hukuman setimpal," serunya(AP/AFP/BBC/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Benar, Umar Patek Bisa Saja Dibawa ke Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi