Semua Kandidat Salah Pilih Timses

Rabu, 27 Mei 2009 – 18:30 WIB

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai tim sukses tiga pasangan capres-cawapres yang ada, semuanya tidak berkualitasPasalnya, menurut Arbi, para tim sukses yang ada lebih banyak membentuk opini untuk menyerang kandidat lain

BACA JUGA: PDI-P Optimis Pansus Angket DPT Efektif

Dan opini yang dibentuk para timses saat ini, justru malah membodohi rakyat.

"Semua pasangan capres salah memilih tim suksesnya
Pembicaraan mereka membodohi rakyat

BACA JUGA: Lagi, Kubu SBY Serang Prabowo dan Wiranto

Apa urusan rakyat dengan yang tadi diomongkan ketiga orang ini," ujar Arbi Sanit saat bicara pada diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jakarta, Rabu (27/5)
Selain dia, hadir sebagai pembicara tiga orang dari timses ketiga capres-cawapres

BACA JUGA: PKS Sarankan Istri SBY Tutup Aurat

Mereka adalah Ruhut Sitompul dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Permadi dari paket Mega-Prabowo, dan Fuad Bawazier dari Jusuf Kalla-WirantoPada diskusi itu, ketiga orang itu saling serang dan cenderung debat kusirArbi yang mendapat giliran terakhir bicara langsung melontarkan kekesalannya"Semua capres salah memilih timnya," cetusnya, disambut tawa puluhan wartawan yang meliput acara tersebut.

Pada diskusi itu, Ruhut menyinggung masa lalu Prabowo seputar kasus penculikan aktifis 1998Permadi juga terpancing dan balik menyebut bahwa Susilo Bambang Yudhoyono juga punya peran dalam tragedi penyerbuan markas PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat,pada 27 Juli 1996 silam"Apa dikira SBY tak terlibat 27 Juli? Dia terlibat rapat penyerangan markas PDI ituJangan pura-pura bersih," ujar Permadi dengan nada emosi.

Sementara, Fuad menyinggung Ruhut yang punya masa lalu dekat dengan keluarga CendanaYang menarik, Ruhut balik menyerang dengan kalimat enteng"Karena saya dekat dengan Cendana, saya tahu kalau Pak Fuad sering juga ke Cendena," ujar Ruhut, lagi-lagi mengundang tawa hadirinFuad mencoba membela diriKatanya, wajar bila dirinya yang saat itu menjadi pejabat, harus kerap ke CendanaAlasannya, Presiden Soeharto sering memanggil para pejabat untuk rapat di kediamannyaItulah sedikit gambaran materi pembicaraan yang disampaikan ketiga orang dari ketiga capresBahkan, masalah 98 ekor kuda milik Prabowo pun kembali muncul di diskusi itu.

Menurut Arbi Sanit,masalah-masalah yang diomongkan ketiga orang itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan kebutuhan rakyatSemua janji-janji yang disampaikan para timses juga tidak realistis"Semua omong kosong," kata ArbiMenurutnya, selama tidak ada perbaikan birokrasi, sistem perlemen,dan sistem pemerintahan, maka semua janji perbaikan yang disampaikan para capres, akan sulit direalisasikan(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Boediono Kritik JK, Minta Pejabat Tidak Berbisnis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler