Senarai Kisah Di Balik Lahirnya Film Kontroversial Yang Muda Yang Bercinta

Kamis, 17 September 2015 – 07:03 WIB
Pamflet film Yang Muda Yang Bercinta. Foto: Istimewa.

jpnn.com - di bawah matahari yang ini kita bertanya, maksud baik saudara untuk siapa? saudara berdiri di pihak yang mana?

-------

BACA JUGA: Bukan Karena Krisis, Tapi Diskotek Inilah Penyebab Night Club Berguguran

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

-------

BACA JUGA: Kata Pak Gubernur, Tempat Hiburan Malam Keharusan Sebuah Kota Metropolitan

Bersama Irzadi Mirwan, kawan satu SMA-nya di Bogor, Rizal Ramli masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973. 

Dua tahun pertama di ITB, sekondan ini jarang bertemu. Masing-masing punya urusan, masing-masing punya kesibukan.  

BACA JUGA: Diskotek Pertama di Jakarta Ini Kasih Diskon Gede-gedean buat Pelajar

Barulah pada liburan tahun ketiga, keduanya melakukan petualangan. Adi--demikian pengagum Che Guevara ini disapa kawan-kawannya--membonceng Rizal naik motor keliling Jawa, Bali dan Madura.

"Sejak itu timbul pertanyaan yang terus menerus menghantui kami, mengapa masih banyak sekali rakyat Indonesia yang miskin," tulis Rizal Ramli dalam Adi: Seorang Sahabat Pejuang Tangguh Berjiwa Romantik--Sebuah obituari mengenang "kepulangan" Irzadi Mirwan, 28 Februari 1981. 

Temuan sepanjang jalan itu mereka diskusikan bersama kawan-kawannya di Dewan Mahasiswa ITB. Tak terkecuali dengan rekan-rekan mahasiswa Bandung di luar ITB. 

Mereka menarik kesimpulan, masalah utama Indonesia adalah keterbelakangan pendidikan. Pada waktu itu terdapat 8 juta anak Indonesia usia sekolah yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena kesulitan ekonomi. 

Tak sekadar didiskusikan. Buah kajian itu mereka tulis. Dan terbitlah buku Gerakan Anti Kebodohan.  

"Pengantar dan bagian-bagian retorika dalam buku itu saya yang tulis. Terkait data dan analisa, bagian Rizal Ramli. Dia itu teknokratnya," kata Abdul Rachim, tokoh Gerakan Anti Kebodohan, kepada JPNN.com

Atas nama mahasiswa Indonesia, hal-hal yang dirumuskan dalam buku Gerakan Anti Kebodohan mereka persentasikan ke mana-mana. Ke sejumlah lembaga negara, termasuk ke kantor pimpinan pusat tiga partai politik yang ada saat itu; PPP, Golkar dan PDI.

"Tujuan gerakan ini memperjuangkan nasib 8 juta anak yang tidak bisa sekolah," sambung Abdul Rachim. 

Yang Muda Yang Bercinta

Pemerintah bergeming. Gayung malah disambut para seniman. Penyair legendaris WS Rendra membuat Sajak Sebatang Lisong...

matahari terbit/fajar tiba/dan aku melihat delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan/aku bertanya/tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet/dan papantulis-papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan/delapan juta kanak-kanak/menghadapi satu jalan panjang

Dan, Sajak Pertemuan Mahasiswa...

Orang berkata/kami punya maksud baik/dan kita mahasiswa bertanya/maksud baik saudara untuk siapa/saudara berdiri di pihak yang mana/mengapa maksud baik dilakukan tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya

Sutradara sekaliber Sjuman Djaya ambil bagian. Dia suarakan rumusan Gerakan Anti Kebodohan dalam film Yang Muda Yang Bercinta.     

Rendra didapuk menjadi pemeran utama. Dalam film berdurasi 143 menit tersebut, Rendra mengumandangkan dua sajak di atas dengan artikulasi yang sangat baik. 

Sjuman Djaya tak main-main dengan karyanya. Dia menggaet sederet bintang film papan atas seperti Yati Octavia, Nani Widjaya, Poppy Darsono, Rudi Salam dan Sukarno M. Noor beradu akting di film ini.

Namun apa boleh buat, film yang dirilis pada 1977 ini dilarang tayang oleh pemerintah Orde Baru.

Karena karya seni bukanlah ibarat air di daun keladi, tapak-tapak film tersebut masih membekas. Hari ini, setelah sekian tahun berlalu, Anda masih bisa menontonnya di youtube. Selamat menyaksikan... (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang-orang Hostes Minded, Makanya Kami Sediakan Empat Wanita Penghibur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler