Sengketa Tanah, Warga Segel Sekolah

Selasa, 26 Agustus 2008 – 08:24 WIB
Siswa dan guru SD di Lasoani, Palu Timur, tertahan di pintu pagar sekolah karena disegel sejumlah warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah. Foto: Arwansyah/Radar Sulteng
PALU - Penyegelan sekolah kembali terjadi di Sulawesi TengahPekan lalu, penyegelan sekolah oleh warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah yang menjadi lokasi pembangunan SDN Tanamodindi Jalan Veteran Palu Selatan

BACA JUGA: Gubernur Sulut Batal Diperiksa KPK

Senin (25/8) kasus serupa terjadi di SD di Kelurahan Lasoani, Palu Timur
Di kompleks sekolah yang berlokasi di Jalan Bulu Masomba tersebut terdapat tiga sekolah, yakni SDN Inpres, SDN Inpres II dan TK Mantikulore

BACA JUGA: Jalur KA Kota-Priok Penuh Bangunan Liar


Aksi penyegelan itu dilakukan dengan menutup pintu masuk sekolah oleh sejumlah warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah
Akibatnya beberapa guru dan ratusan siswa SD dan TK di sekolah tersebut tertahan di pintu masuk sekolah

BACA JUGA: Letusan Anak Krakatau Bikin Takjub

Penyegelan dilakukan warga yang mengklaim sebagai pemilik sejak Minggu (24/8) malam dan Senin (25/8) pagiMereka memantau aktivitas di sekolah tersebut dari kejauhanSekitar pukul 07.00 wita, salah seorang pegawai tata usaha di sekolah tersebut membuka gembok penyegel pintu pagar sekolah dan puluhan siswa yang sempat tertahan di pintu masuk langsung berhaburan masuk untuk berteduh di teras gedung karena kehujanan
Warga pemilik tanah yang mengetahui pintu pagar dibuka, kembali menyegelnya dengan mengikat rantai dan digembokPuluhan siswa sudah terlanjur berteduh di teras gedung sekolah tetap dibiarkanBersama dengan beberapa guru, siswa yang lambat terpaksa berdiri di depan pintu pagar sekolah yang terbuat dari terali bersi tersebut, menunggu pintu pagar dibukaSebagian di antaranya yang basah kuyup dan kedinginan mengambil inisiatif untuk kembali pulang ke rumah
“Sekolah kami digembok, tidak bisa masukGuru bilang hari ini tidak belajar, kami disuruh pulang saja,” ujar salah seorang siswa yang terlihat basah kuyup karena kehujananBeberapa orang tua yang mengantar anaknya, juga berinisiatif membawa pulang anaknyaSelain karena hujan, pintu pagar masih terkunci
Alfian, perwakilan pemilik tanah mengungkapkan, aksi penyegelan dilakukan setelah berbagai upaya untuk mendapatkan ganti rugi lokasi sekolah sudah dilakukanIa mengaku tidak memiliki bukti pemilikan dalam bentuk surat-surat, tapi dalam bentuk fisik
“Sudah beberapa kali pergantian lurah, kami komunikasikan persoalan ini tapi sampai sekarang tidak ada solusinyaYang kami minta, ganti rugi lahan dari pemerintah,” ujar Alfian kemarinWarga yang mengklaim sebagai pemilik tanah berharap pihak terkait segera merespons persoalan ini
Pintu pagar sekolah dibuka warga setelah Kadisdik Kota Palu, Hamzah Rudji datang ke lokasi sekitar pukul 09.00 witaMenggunakan salah satu ruangan, beberapa perwakilan pemilik tanah, komite sekolah dan orang tua murid, Camat Palu Timur Sadly Lesnusa Sos, Msi Kadisdik H Hamzah Rudji MM, Lurah Lasoani, Aminuddin SH, tokoh masyarakat setempat dan ke tiga kepala sekolah SD Inpres 1, Inpres 2 dan kepala sekolah TK Mantikulore melakukan pertemuan
Hamzah Rudji dan Sadly Lesnusa berjanji akan membawa keluhan dan permasalahan pemilik tanah ke Walikota Palu untuk mencari solusi terhadap permasalahan kepemilikan tanah di SD Lasoani
“Semua uneg-uneg yang sudah disampaikan kami akan sampaikan ke bapak Walikota hari ini juga dan kami hanya sebagai fasilitator yang mengambil kebijakan walikotaPemilik tanah juga sudah mengizinkan sekolah untuk digunakan kembali untuk belajar mengajar,” kata Sadly menjawab pertanyaan salah seorang warga.  (ars/ron)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keterlambatan Pengesahan APBD-P DKI Memalukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler