JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan transportasi (KNKT) terus melakukan penelitian tentang penyebab terbakarnya kapal KMP Laut Teduh II di Selat Sunda pada 28 Januari laluKNKT juga akan memeriksa Nahkoda KMP Laut Teduh
BACA JUGA: Awas, Keppres Bodong Kenaikan Gaji PNS
Rencananya, Senin (7/2) mendatang, KNKT sudah mengantongi penyebab kebakaran.“Setelah wawancara orang-orangnya, kemungkian hari Senin (7/1) baru kita dapat kesimpulan sementara penyebab terbakarnya kapal,” kata wakil kepala KNKT Sri Untung kepada JPNN di Jakarta, Jumat (4/2)
Menurut Untung, tim peneliti KNKT masih membutuhkan beberapa keterangan dari beberapa pihak terkait dengan insiden kapal naas tersebut
BACA JUGA: Polri Diingatkan Tak Urusi Perkara Koin
“Jadi secara teknis, KNKT sudah melihat kondisi kapal pascaterbakar, tetapi secara data wawancara masih ada beberapa orang yang belum diminta keteranganya,” ujarnya.Meskipun begitu, untung juga mengaku telah meminta keterangan dari beberapa orang terkait dengan insiden terbakarnya KMP Laut Teduh
Setelah pemeriksaan selesai, lanjutnya, KNKT akan menggabungkan dengan data yang didapat tim di lapangan
BACA JUGA: Priyo: Penolakan Terhadap Bibit-Chandra Hal Biasa
”Nanti akan kita teliti dari foto yang kita dapatkanSetelah itu, dari data visual ini akan kita gabungkan dengan data-data dari hasil wawancara," tandasnyaSebelumnya, penyelidikan terbakarnya KMP Teluk Teduh II yang dilakukan oleh KNKT sempat terhambatKNKT belum bisa melakukan penyelidikan di atas bangkai kapal karena masih panas akibat kebakaran dan masih harus melakukan proses pembasahan.
Seperti diketahui, KMP Laut Teduh II berlayar dari Dermaga I Pelabuhan Merak menuju Bakuheni pada 28 Januari lalu, sekitar pukul 03.19Namun, sekitar pukul 04.00 WIB, Nahkoda kapal melaporkan bahwa ada api di car deck yang mengakibatkan terbakarnya Kapal milik PT Bangun Putra Remaja ituSebanyak 13 orang penumpang meninggal dunia, sementara 425 orang berhasil diselamatkan.(kyd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Tanjung Bela Bibit-Chandra
Redaktur : Tim Redaksi