Don Kardono, Perth
Bangunan menjulang 300 meter, dengan arsitektur futuris dan asimetri itu berada di jantung kota MelbourneJalan kaki dari Perlement Squere, pusat nongkrong anak-anak muda di sana, hanya butuh 10 menit saja
BACA JUGA: Menyaksikan Acara Besar Tahunan Lelang Uang Langka
Bisa melewati Victoria Brigde, atau bisa menyusuri Sungai Yarra, dan menyeberang dari jembatan khusus pejalan kaki dan pengendara sepeda.Gedung Eureka itu sudah kelihatan dari segala penjuru kota, karena dengan 89 lantai yang dimiliki, sudah tercatat sebagai gedung tertinggi di Melbourne
BACA JUGA: Mulai Kasus Tarif Parkir hingga Pesawat Delayed
Papan nama Skydeck sudah terlihat begitu Anda menapakkan kaki di halaman gedung modern yang menjadi salah satu ikon kota ituMasuk di gedung itu, dewasa dikenakan biaya 20 dolar (baca: Dolar Austalia, red)
BACA JUGA: Catat Cerita Para Eksil yang Ingin Mati di Tanah Kelahiran
Show itu dibuka mulai pukul 10.00 sampai 22.00 waktu setempatDua belas jam per hariBegitu membeli tiket masuk, Anda harus bersabar, karena jam berapapun, antrean selalu panjangDi antrean pertama, sebelum masuk lift, anda disuguhi permainan digital, dengan touch screen seperti meja pingpong berkuran raksasa.Cukup menghiburAda benda-benda angkasa yang beterbangan, dan jika kita sentuh, akan pecah dan menjadi tulisan-tulisan edukatifPermainan itu memberi aksen bahwa Eureka Building ini betul-betul gedung yang modern, digital, dan futurisDi dinding, tempat antrean, juga dipasang informasi dan foto bangunan-bangunan tertinggi di duniaSeperti Dubai, Taiwan, Malaysia, dll.
Sensasi kedua, ketika kita masuk liftPetugas mengikuti rombongan di lift yang maksimal 20 orang itu sampai ke lantai 88Petugas itu sangat terlatih memencet tombol pembuka dan penutup liftPetunjuk lantai di dinding lift sendiri dibuat lebih besar dari ukuran normal, dengan font patah-patah yang berkesan modern.
Lift itu bergerak supercepatSatu detik bisa 9 meter, atau 2 lantai terlampauiMemasuki lantai 36, telinga saya bunyiSeperti take off atau landing saat naik pesawatMemasuki lanta 42, lift itu bergoyangSemua penumpang saling melihat satu sama lain, tidak ada yang berani melompatKetika saya coba goyang-goyang pinggul, beberapa penumpang menegurku agar jangan bergerak.
Takutnya cukup serius rupanyaBegitu keluar lift di lantai 88, aku goda lagi dengan cara melompat keluar pintu liftDia berteriak, menutup mata dan memegangi tangan temannyaApa yang kita temukan di lantai 88 itu? Asimetris dalam desain semakin dipertajamLangit-langit dibuat garis-garis tipis dari pelat yang memanjang sejajar, dengan warna terangPermainan lighting dengan dominasi ungu, kuning dan merah, menjadikan lantai itu terkesan post modernDi dinding, lantai, ada display electric memanjang, dengan lebar se-sepatu saya, ukuran 11 UKTulisannya berwarna merah dan biru, yang berisi sejarah singkat kota Melbourne.
“Melbourne pernah menjadi ibukota Australia, 1901-1927 sampai Canberra selesai dibangunPengunjung backpacker terbesar terbanyak dari UK, Jerman, USA, Jepang, Kanada, dan KoreaMelbourne dihuni 3,4 juta orang, tahun 2006Melbourne menjadi pelabuhan dan cargo terbesar di Australia,” begitulah tulisan itu dibuat bergerak.
Sensasi yang paling serem ada di siniAnda harus bayar 12 dolar lagi untuk masuk boks full kaca 45 mm, kanan, kiri, atas, bawahLalu boks berkuran sekitar 3x5 meter itu dikeluarkan 3 meter dari puncak gedung selama 15 menitPenumpang boks itu maksimal 12 orang, bergelantung di lantai 88, dan bisa menyaksikan Melbourne dari puncak ketinggianJuga bisa melihat aktivitas orang di bawahnya.
Jangan kaget, kalau sound system di situ turut memicu adrenaline AndaKarena operator akan mengeluarkan suara-suara, seperti gedung hendak roboh, kretek..kretek.Lalu kilatan konsleting listrik seperti kembang apiSeolah-olah, boks itu juga mau jatuhDi situlah yang berbadan gedut pun merasa sangat langsing, bisa terbang dalam “ketakutan.” Jangankan mengangkat kaki, atau melompat? Melepaskan tangan dari pegangan stainless di tepi saja, ragu-ragu.
Di boks itu sendiri sudah dilengkapi kameraKita tidak boleh memotret sendiriSesi pemotretan dilakukan oleh mesin dan untuk meminta print out ukuran 10 R, harus membayar 15 dolarYang menunggu di luar, bisa melihat ekspresi foto-foto mereka yang di dalamAda yang ketakutan, ada yang histeris, ada juga yang santai-santai saja.
Bisa dihitung, jika setiap hari buka 12 jam, per boks mengangkut 12 orang setiap 15 menit, maka per hari bisa 576 orangJika tiket naik lift 20 dolar, naik boks 12 dolar, foto 15 dolar, total per kepala mengeluarkan 47 dolarPadahal, banyak yang naik lift tetapi takut naik boksTotal per hari sudah 28.072 dolarBelum lagi omzet dari minuman, snack, dan souvenir yang dijual di sana.
Gedung itu persis di belakang The Art Center, tempat Gangsadewa dan Citra Nusantara tampil dalam Cultural Roadshow 2010 Across Australia dengan title “Spirit of Indonesia” ituDirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar berharap, selain menyapa publik Australia dengan pentas seni budaya, pihaknya juga terus menggali inspirasi untuk mengembangkan potensi pariwisata negeri.
“Kita juga harus belajar banyak model-model promosi yang dilakukan oleh turisme AustraliaAda banyak inspirasi yang bisa dikembangkan di Indonesia kan? Sambil belajar, juga actions untuk menjual kekayaan budaya IndonesiaMudah-mudahan, cara ini bisa membuat turisme kita makin maju,” ujar Sapta yang didampingi Molly Prabawaty, Kasi Promosi Wilayah Pasifik Kemenbudpar, kemarin di PerthMereka mendampingi grup musik etnik Gangsadewa dan grup tari Citra Nusantara.(bersambung)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyiknya Menikmati Program Wisata Homestay di Kampung Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi