'Footy' atau sepakbola gaya Australia telah dimainkan oleh beragam komunitas dari berbagai latar belakang di Australia, termasuk komunitas Muslim. Sebuah festival akan digelar untuk merayakan keberagaman yang ada di Liga Football Australia, atau AFL, hari Sabtu (8/08).


Bachar Houli (tengah, barisan depan) bersama para pelajar. Foto: Facebook, AFL Multicultural Program
Pada bulan September 2014, ABC melaporkan banyaknya penggambaran yang negatif mengenai pemuda Muslim di Australia, yang kerap dikaitkan dengan radikalisme atau terorisme.

BACA JUGA: Australia Post Gunakan Kontraktor yang Diduga Sindikat Kejahatan

Bachar Houli, pemain 'footy' atau sepakbola gaya Australia berusaha mematahkan anggapan tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemain Australian Football League (AFL) dari klub Richmond Tiger tersebut adalah dengan menggelar kompetisi footy di sekolah-sekolah Islam yang berada di kota Melbourne, pada tahun 2014 lalu.

"'Footy' adalah ajang yang luar biasa untuk mengajak orang-orang berkumpul bersama," ujar Houli kepada ABC.

BACA JUGA: 400 Mahasiswa Asing Sydney University Tak Lulus Mata Kuliah Berpikir Kritis

Kompetisi ini sebenarnya telah digagas oleh Houli sejak tahun 2011. Kini kompetisi yang diberi nama Bachar Houli Cup juga telah dimainkan di Queensland, New Southwales, dan Australia Barat.

Houli memang dikenal sebagai salah satu pemain footy di tingkat nasional Australia dengan latar belakang Muslim.

BACA JUGA: Menlu Julie Bishop Bertemu Retno Marsudi Pertama Kali Sejak Eksekusi Bali Nine

Ia juga didaulat sebagai duta multikultur. Di luar kesibukannya berlatih, ia kerap berkunjung ke sekolah-sekolah dan sejumlah komunitas untuk mengajarkan permainan sepakbola Australia, yang mirip dengan rugby asal Amerika Serikat tersebut. 

"Ini menjadi kesempatan luar biasa bagi saya untuk bisa memberikan sesuatu kepada komunitas saya berasal dan berharap akan semakin banyak pemuda Muslim yang bermain di liga nasional football Australia," ujarnya kepad Damien McIver dari ABC tahun lalu.

Tidak hanya lewat kejuaraan footy, Houli juga telah mengagas didirikannya Bachar Houli Leadership Academy, yang berbasis di Richmond, Melbourne.

Akademi ini mengajak para remaja Muslim dari seluruh penjuru Australia untuk mempelajari seluruh aspek teknik, taktik, hingga strategi dalam permainan footy.

Program digelar selama hampir sepekan, setiap tahunnya di awal bulan September.

Dari sejumlah laporan, termasuk yang dimuat di situs resmi klab Richmond Tigers, Houli telah menerima bantuan pemerintah Australia senilau $200,000 atau sekitar mencapai hampir Rp 2 miliar untuk mendukung program ini. Rencananya, program sejenis ini tidak hanya akan digelar di Melbourne, tetapi juga di kawasan Sydney Barat. 

Laporan tersebut juga menyatakan program tersebut telah menarik 5.000 orang yang berasal dari sekolah-sekolah Islam di seluruh Australia.

Houli mengaku jika ia tidak pernah menyangka jika programnya kini telah dikembangkan keluar negara bagian Victoria.

"Tujuannya adalah agar mereka bisa terlibat, selain mengenal seperti apa AFL itu," kata Houli seperti yang dikutip dari situs Richmond FC.

"Kita ada untuk menawarkan semua yang perlu diketahui dalam permainan olah raga, tapi yang lebih penting adalah untuk menciptakan kepemimpinan diantara anak muda."Bachar Houli (kedua dari kiri) saat mengunjungi Museum Islam Australia. Foto: Facebook, AFL Multicultural Program.

Sementara itu, pihak pemerintah Australia menyambut baik program ini sebagai bentuk baik untuk merangkul komunitas Muslim, khusunya para remaja.

"Pemerintah Australia ingin lebih dekat lagi dengan komunitas Muslim agar meyakinkan bahwa umat Muslim, khususnya remaja dan pemuda, merasa memiliki dan menjadi bagian dari komunitas Australia secara keseluruhan," ujar George Brandis, Jaksa Agung Australia, seperti yang ditulis Jennifer Phelan untuk situs Richmond FC.

Festival Multikultur AFL yang akan digelar dari tanggal 7 hingga 9 Agustus mendatang mengusung tema 'many cultures, one game'. Tahun ini menjadi pertama kalinya diselenggarakan festival tersebut.

Sekitar 25 persen dari pemain footy nasional berasal dari berbagai macam budaya, termasuk 11 persen diantaranya adalah keturunan pribumi Australia, atau Aborigin.

Pada hari Sabtu esok (8/08), pertandingan antara klab Collingwood dan Carlton di stadion Melbourne Cricket Ground (MCG)  akan diramaikan dengan sajian makanan, musik, tarian, dan aktivitas menyenangkan lainnya bagi anak-anak.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Saksi Penembakan, Pria Australia Ini Dapat Kompensasi Rp 330 Juta

Berita Terkait