Prita Mulyasari telah divonis Pengadilan Tinggi Banten membayar ganti rugi Rp 204 juta kepada RS Omni Internasional, SerpongKarena tak mampu membayar, muncullah gerakan mengumpulkan uang receh untuk membantu dia
BACA JUGA: Beri Semangat agar Indonesia Berani Bermimpi
---------------------------------------
AGUNG PUTU I., Jakarta
--------------------------------------
Siang itu (7/12), rumah nomor 60 di Jalan Taman Margasatwa, kompleks Perumahan Wiraguna Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terlihat ramai
BACA JUGA: Kisah Fauziansyah, Ajudan Gubernur Sumut yang Tewas di Pusat Hiburan M. City
Di ruangan yang menjadi semacam front office tersebut, ada dua meja mungil yang dirapatkan menjadi satu garis lurusDi atas meja, diletakkan wadah uang receh
BACA JUGA: Pecahan Granat Tertanam di Tubuh, Kuat Renang 300 M
Ada toples, bekas tempat makanan ringan, hingga celengan berbentuk harimau mengaum sambil duduk"Belum sempat dibukaDitaruh sini dulu," kata Sisilia Pujiastuti, salah seorang relawan yang sedang piket kemarin (7/12)Rumah tersebut memang menjadi posko pengumpulan sumbangan untuk PritaPosko tersebut dibuka mulai pukul 09.00 hingga 17.00 setiap hariMenurut Sisilia, tiap hari yang bertugas berganti-ganti, bergantung kesediaan waktu para relawan.Sebagaimana diberitakan, kasus Prita tersebut bermula ketika dirinya menuliskan keluhan di e-mail tentang pengalaman buruknya selama berobat di RS OmniPihak RS Omni tidak terima dan membawa kasus tersebut ke ranah hukumKasus itu ditangani secara perdata dan secara pidanaKhusus di ranah perdata, di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Prita divonis denda Rp 312 juta pada Mei laluDia pun mengajukan bandingNamun, di tingkat Pengadilan Tinggi Banten, dia juga kalah dan diharuskan membayar denda Rp 204 jutaSaat ini, Prita sedang berupaya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung
Meski nilai dendanya di tingkat PT lebih rendah daripada di tingkat PN, bagi Prita uang ratusan juta tersebut tetap saja cukup besarKarena itu, muncullah aksi solidaritas tersebut dengan mendirikan posko-posko
Sisilia menambahkan, posko itu tidak memiliki jam kerjaUntuk menyerahkan sumbangan, harus berjanjian dulu"Sebab, kalau siang kan mereka kerjaMereka hanya menyediakan rumahnya jadi tempat pengumpulan sementara," katanya.
Selama seharian kemarin, Sisilia benar-benar sibukBeberapa paket sumbangan sampai belum dibukaWaktunya tersita untuk hilir mudik dari ruang tengah dan ruang depanSaat wawancara, Jawa Pos sampai harus ikut-ikutan hilir mudik mengikuti langkah kaki wanita hitam manis berambut panjang tersebut
Di ruang tengah, ibu satu anak itu harus menghitung uang receh tersebut sembari menerima telepon dari seluruh penjuru IndonesiaMereka umumnya menanyakan cara mengirimkan uang itu dan mengajukan diri mendirikan posko penerima sumbanganSementara itu, di ruang depan, dia harus menerima satu demi satu penyumbang yang datang langsung menyerahkan uang koin untuk Prita.
Salah satunya adalah Irmal IdrisDia mengenakan kaus jingga lusuh bertulisan Barong BanyuwangiTangannya yang hitam legam meletakkan kantong plastik di atas meja"Ini saya mau nyumbangJumlahnya nggak tahu, pokoknya nyumbang," ujarnyaSisilia lantas menyiapkan tanda terimaSemacam bon yang ditandatangani penyumbang dan penerima sumbanganUang receh bawaan Irmal terlihat tak terlalu banyakMungkin karena sungkan, Irmal kemudian merogoh lagi kantongnya dan mengeluarkan selembar uang kertas warna biru
"Saya tambahi Rp 50 ribu deh," ujar pria berkacamata yang datang dari Setu Babakan, Jakarta Selatan, tersebutIrmal mengungkapkan, dirinya ingin menyumbang karena prihatin kepada PritaTak lama kemudian, dua orang datangMereka adalah Sony Kusbiono dan Wiwin WindartiMereka membawa anaknya, Anabel La WinsonAnabel yang berusia enam tahun itu membawa celengan berbentuk tabungCelengan tersebut dibuat dari kardus bekas yang dilapisi kertas kado pink"Ini tabungan aku untuk beli kucingAku sumbangin aja nggak apa-apa," kata Anabel yang empat gigi seri atasnya tanggal itu.
Para penyumbang memang datang dari berbagai kalangan ekonomi dan usiaSelain Anabel dan Irmal, seorang pemulung bernama Mundala ikut menyumbangDia mengaku menghimpun dana dari komunitas pemulungnya hingga mencapai Rp 200 ribu"Kami ikut prihatin," katanya.Sisilia mengungkapkan, setiap hari tamu yang hadir mencapai 15"20 orangJumlah itu terus bertambah seiring banyaknya pemberitaan mengenai kasus PritaHingga kemarin, jumlah koin yang diterima posko mencapai Rp 12.330.250"Ini perhitungan terakhir hingga soreBelum semuaAda beberapa yang masih belum dihitung," ungkapnya.
Sampai kapan membuka tempat pengumpulan sumbangan" Sisilia tak tahu pastiDia menyatakan, hingga jumlahnya bisa dipenuhi, pengumpulan sumbangan akan dihentikan"Pokoknya sebanyak-banyaknya dulu lahIni kurangnya kan masih banyak," ujarnyaSisilia tidak tahu siapa yang mengawali ide pengumpulan koin tersebutSebab, ide itu seperti datang ramai-ramai dari para blogger dan anggota berbagai milis.
Samsul Nur Abidin, salah seorang penggagas, menjelaskan, uang koin dipilih agar tidak membatasi para penyumbang dari kalangan tertentu"Agar semua orang bisa ikut menyumbangTidak harus kayaBahkan, dengan uang Rp 100 bisa ikut membantu meringankan beban Prita," katanyaMenurut dia, ada sejumlah penyumbang yang mengeluh tidak ada rekening yang dibuka untuk menyalurkan sumbangan"Memang kami sengaja tidak buka rekeningSebab, kami fokus pada dukungan moral kepada Prita," tegasnya
Posko solidaritas untuk Prita juga didirikan di beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnyaDi antaranya di Jalan Pekojan 45, Empang, Bogor; Medang Lestari Tangerang D III B 103; serta beberapa daerah lainSalah satunya di LampungKemarin, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Solidaritas Perempuan Lampung Peduli Prita mengumpulkan uang receh di beberapa lokasiDi antaranya di Terminal Pasar Bawah, Ramayana, dan Tugu Adipura Bandar Lampung
Dari aksi yang dimulai pukul 16.00 itu, dalam sejam, terkumpul uang receh Rp 1.250.500Selanjutnya, uang tersebut diserahkan kepada bapak mertua Prita, Sukemi, yang tinggal di Jl Pulai Bacan, Mekarsari, Tanjungkarang TimurRumah tersebut lantas dijadikan posko pengumpulan uang receh untuk PritaDaerah lain yang juga menggalang aksi solidaritas untuk Prita, antara lain, Solo, Makassar, Jogja, dan Surabaya(dibantu jpnn/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... In Memoriam Ucok AKA, Rocker Legendaris nan Nyentrik
Redaktur : Soetomo