Seret Nama-nama Besar, Bantahan Bermunculan

Ikut Membantah, Dubes AS Bilang Pemerintahnya Minta Maaf

Jumat, 11 Maret 2011 – 12:08 WIB
HEBOH - Tampilan halaman depan koran The Age terbitan Jumat (11/3) ini, dengan berita headline soal Presiden SBY tersebut. Foto: Internet.
JAKARTA - Headline suratkabar Australia The Age - sekaligus media satu grupnya The Sydney Morning Herald - terbitan hari ini, Jumat (11/3), bikin heboh tanah airAtau lebih tepatnya, berita utama di halaman depan suratkabar harian tersebut, yang disebutkan berasal dari bocoran eksklusif WikiLeaks berisi kawat diplomatik Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Jakarta, bikin 'kebakaran jenggot' sejumlah orang, utamanya para pembesar di negeri ini.

Bertajuk "Yudhoyono 'abused power'", tulisan karya wartawan Philip Dorling itu memang menyebut-nyebut nama sejumlah tokoh besar di Indonesia

BACA JUGA: Kawat Diplomatik AS Goyang Kekuasaan SBY

Mulai dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Ani Yudhoyono (yang ditulis dengan nama Kristiani Herawati, Red), Ketua MPR Taufik Kiemas, hingga mantan Wapres Jusuf Kalla (JK)
Ada juga di sana nama Wapres Boediono, mantan Presiden Megawati Sukarnoputri, TB Silalahi, Hendarman Supandji, Syamsir Siregar (Kepala BIN), mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, hingga Sekkab Sudi Silalahi dan lain-lain - kendati tak semua nama berhubungan langsung dengan laporan penuh kisah intrik politik, intervensi hukum, kecurangan, hingga korupsi itu.

Mantan Wapres Jusuf Kalla, ketika dihubungi salah satu stasiun TV swasta, membantah telah melakukan atau terlibat dengan apa yang dituduhkan sebagai penyuapan di lingkungan partainya (Golkar) tersebut

BACA JUGA: Dijadwalkan Diperiksa, Tjahjo Kumolo Tak Hendak ke KPK

Meski mengaku mengeluarkan dana cukup banyak di sekitar kegiatan kongres, sebagaimana yang dituduhkan oleh pemberitaan dari dokumen WikiLeaks itu, JK membantahnya sebagai bentuk suap (bribery), begitu pula soal perkiraan jumlahnya
Ia malah menyebutnya (pengeluaran dana) sebagai bagian dari biaya yang harus dikeluarkan (sesudah kongres) terutama untuk anak buahnya.

Namun JK, sejauh ini mengaku tidak atau belum ada rencana menggugat ataupun mempermasalahkan lebih jauh laporan media massa Australia tersebut, maupun khususnya pihak WikiLeaks

BACA JUGA: Swasta Berpotensi Leluasa Gusur Tanah Rakyat

"WikiLeaks itu siapa, kita juga tidak tahu kan," katanya singkat sembari tertawa, ketika ditanya sikapnya terhadap pemberitaan itu.

Sementara, Istana Negara pun kontan bereaksi keras atas terbitnya pemberitaan di surat kabar ituLewat Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha misalnya, Istana menyatakan bahwa isi pemberitaan The Age tersebut adalah tidak benar dan bohong belaka, apalagi lantaran bersumber dari dokumen WikiLeaksSementara, Menlu RI Marty Natalegawa pun, usai berjumpa (memanggil khusus) Dubes AS Scott Marciel, turut menyampaikan bantahan serupa, sekaligus memastikan telah menyampaikan nota protes resmi kepada pemerintah AS.

Scott Marciel sendiri kemudian, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa pihaknya sama tidak senangnya, sekaligus sependapat dengan Pemerintah RI bahwa laporan di suratkabar itu tidaklah benar adanyaIntinya, dia menyebut bahwa laporan tersebut (terutama yang menyebutkan itu berisi kawat diplomatik AS, Red) biasanya masih mentah, prematur dan tidak mengekspresikan kebijakan pemerintah AS yang sebenarnyaDalam kesempatan itu pula, ia sekaligus menyampaikan permintaan maaf pemerintah AS atas hal ini.

AS sendiri sebagaimana diketahui, berada pada posisi menentang keberadaan WikiLeaks, termasuk dengan menyiapkan langkah-langkah tindakan hukum, sejak nama wadah 'pembocor dokumen' yang dikelola oleh Julian Assange itu mulai dikenal luas setelah menyebarkan berbagai file yang dipunyainyaIni terutama karena sebagian besar dari dokumen-dokumen yang sudah disebarluaskan WikiLeaks sejauh ini, berhubungan dengan unsur pemerintah AS, mulai dari lembaga diplomatik hingga badan intelijennya.

Kembali ke tanah air, di pihak lain, Yusril Ihza Mahendra seperti pemberitaan media, ketika dikonfirmasi mengakui ada kebenaran dalam sebagian laporan itu, terutama yang berhubungan dengan dirinyaYakni tepatnya dugaan bahwa dia dimata-matai oleh intelijen negera, yang menurutnya juga sudah ia rasakan sejak lamaNamun terhadap hal lain, ia pun tak ketinggalan membantahTerutama yakni soal informasi pertemuan rahasianya dengan kalangan pengusaha Cina di Singapura(ito/zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikalahkan Bupati Bonbol, Mendagri Siapkan Banding ke PT TUN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler