Bertajuk "Yudhoyono 'abused power'", tulisan karya wartawan Philip Dorling itu memang menyebut-nyebut nama sejumlah tokoh besar di Indonesia
BACA JUGA: Kawat Diplomatik AS Goyang Kekuasaan SBY
Mulai dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ibu Negara Ani Yudhoyono (yang ditulis dengan nama Kristiani Herawati, Red), Ketua MPR Taufik Kiemas, hingga mantan Wapres Jusuf Kalla (JK)Mantan Wapres Jusuf Kalla, ketika dihubungi salah satu stasiun TV swasta, membantah telah melakukan atau terlibat dengan apa yang dituduhkan sebagai penyuapan di lingkungan partainya (Golkar) tersebut
BACA JUGA: Dijadwalkan Diperiksa, Tjahjo Kumolo Tak Hendak ke KPK
Meski mengaku mengeluarkan dana cukup banyak di sekitar kegiatan kongres, sebagaimana yang dituduhkan oleh pemberitaan dari dokumen WikiLeaks itu, JK membantahnya sebagai bentuk suap (bribery), begitu pula soal perkiraan jumlahnyaNamun JK, sejauh ini mengaku tidak atau belum ada rencana menggugat ataupun mempermasalahkan lebih jauh laporan media massa Australia tersebut, maupun khususnya pihak WikiLeaks
BACA JUGA: Swasta Berpotensi Leluasa Gusur Tanah Rakyat
"WikiLeaks itu siapa, kita juga tidak tahu kan," katanya singkat sembari tertawa, ketika ditanya sikapnya terhadap pemberitaan itu.Sementara, Istana Negara pun kontan bereaksi keras atas terbitnya pemberitaan di surat kabar ituLewat Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha misalnya, Istana menyatakan bahwa isi pemberitaan The Age tersebut adalah tidak benar dan bohong belaka, apalagi lantaran bersumber dari dokumen WikiLeaksSementara, Menlu RI Marty Natalegawa pun, usai berjumpa (memanggil khusus) Dubes AS Scott Marciel, turut menyampaikan bantahan serupa, sekaligus memastikan telah menyampaikan nota protes resmi kepada pemerintah AS.
Scott Marciel sendiri kemudian, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa pihaknya sama tidak senangnya, sekaligus sependapat dengan Pemerintah RI bahwa laporan di suratkabar itu tidaklah benar adanyaIntinya, dia menyebut bahwa laporan tersebut (terutama yang menyebutkan itu berisi kawat diplomatik AS, Red) biasanya masih mentah, prematur dan tidak mengekspresikan kebijakan pemerintah AS yang sebenarnyaDalam kesempatan itu pula, ia sekaligus menyampaikan permintaan maaf pemerintah AS atas hal ini.
AS sendiri sebagaimana diketahui, berada pada posisi menentang keberadaan WikiLeaks, termasuk dengan menyiapkan langkah-langkah tindakan hukum, sejak nama wadah 'pembocor dokumen' yang dikelola oleh Julian Assange itu mulai dikenal luas setelah menyebarkan berbagai file yang dipunyainyaIni terutama karena sebagian besar dari dokumen-dokumen yang sudah disebarluaskan WikiLeaks sejauh ini, berhubungan dengan unsur pemerintah AS, mulai dari lembaga diplomatik hingga badan intelijennya.
Kembali ke tanah air, di pihak lain, Yusril Ihza Mahendra seperti pemberitaan media, ketika dikonfirmasi mengakui ada kebenaran dalam sebagian laporan itu, terutama yang berhubungan dengan dirinyaYakni tepatnya dugaan bahwa dia dimata-matai oleh intelijen negera, yang menurutnya juga sudah ia rasakan sejak lamaNamun terhadap hal lain, ia pun tak ketinggalan membantahTerutama yakni soal informasi pertemuan rahasianya dengan kalangan pengusaha Cina di Singapura(ito/zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikalahkan Bupati Bonbol, Mendagri Siapkan Banding ke PT TUN
Redaktur : Tim Redaksi