Serikat Petani Tolak Trans Pasific

Sabtu, 19 November 2011 – 13:00 WIB
JAKARTA – Serikat Petani Indonesia mendesak pemerintah menolak kerja sama perdagangan Trans Pasifik atau Trans Pasific Partnership (TPP) yang digagas oleh Amerika SerikatAlasannya, TPP berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi nasional dan berakibat pada dirugikannya sektor pertanian, industri nasional, dan kaum buruh di Indonesia

BACA JUGA: Gandeng ATLI Genjot Industri Perikanan



Ketua Kajian Strategis Nasional SPI, Achmad Yakub mengatakan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menghadiri KTT Asean ke 19 memiliki tujuan untuk mendorong berbagai perjanjian perdagangan bebas dan investasi di tingkat regional
“Untuk mempercepat pemulihan krisis di negeri Paman Sam itu, Presiden Obama mencari akses terhadap pasar baru, membangun kesepakatan-kesepakatan regional, dan memperluas isu-isu perdagangan

BACA JUGA: Bank Kurang Minati Hulu Migas

Caranya adalah melalui TPP,” katanya di Jakarta, Jumat (18/11).
 
Ia menjelaskan, Kawasan Asia Pasific merupakan kawasan besar bagi pasar AS
Berdasarkan US Representative 2011, tercatat ekspor barang-barang AS ke kawasan ini mencapai total USD 775 miliar pada 2010, atau 61 persen dari total ekspor AS ke seluruh dunia

BACA JUGA: 2014 Target Industri Kreatif, Regulasi Menghambat Dibabat

Ekspor pertanian saja mencapai USD 83 miliar atau setara 72 persen total produk pertanian di tahun 2010“Presiden SBY harus menyatakan secara tegas menolak kerjasama Trans Pasific tersebut,” ungkapnya

Pertimbangannya, dalam terminologi kerja sama Trans Pacific saat ini, sudah mengarah pada konsep liberalisasi perdagangan yang mengarah pada pemberlakuan sistem beyond borderPemberlakuan sistem ini dinilai akan menggerus perlindungan terhadap produksi dalam negeri dan konsumen domestikSebab, segala sesuatu yang terkait komoditi produksi dalam negeri, akan diatur sebagaimana standar internasional yang jika diterapkan berpotensi mematikan industri nasionalDi samping itu, lanjut Yakub, perdagangan bebas yang ada saat ini telah mematikan 180 ribu UKM di sektor pertanian dan mainan anak-anakPetani Indonesia terjadwal pensiun secara sistematis akibat gempuran produk asing seperti produk China

“Perjanjian Asean-China harus menjadi pelajaran penting betapa sektor industri dan petani Indonesia menjadi pihak yang dirugikanKedatangan Obama pada KTT Asean tidak boleh menggeser posisi pemerintah Indonesia untuk menjalankan amanat konstitusi dalam melindungi petani dari serbuan liberalisasi dan investasi asing,” ujarnya.
 
Yakub juga mendorong pemerintah agar melakukan koreksi atas berbagai kesepakatan di bidang ekonomi antara AS-Indonesia dengan mendesak dibukanya proses renegosiasi kontrak-kontrak sumber daya alam yang melibatkan perusahaan AS seperti Freeport, Newmont, Chevron, dan lainnya.  “Sebagai pemimpin Asean, Indonesia harus mampu menjunjung nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan anti intervensi, dominasi dan hegemoni  ekonomi kapital internasionalCaranya, menjaga dan melindungi perekonomian rakyat terutama petani dan industri dalam negeri," urainya.
 
Seperti diketahui, TPP mengikutsertakan sembilan negara yaitu, Australia, Brunei Darusalam, Chile, Malaysia, New Zealand, Peru, Singapore, Vietnam, dan Amerika SerikatSelain itu, Amerika Serikat juga telah membuat perjanjian perdagangan (FTA) dengan 15 negara dan Traktat Investasi Bilateral dengan 41 negara. (lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tandingi Petronas, BUMN Bangun Tower 100 Lantai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler