jpnn.com - PEKALONGAN - Meski sudah berkali-kali dirazia petugas, kawasan Krakalan, Panjang Wetan, Kota Pekalongan, tetap ramai disatroni pasangan bukan suami istri yang ingin bermesraan. Warga setempat pun seakan tak kenal kapok menyewakan kamar di rumah mereka kepada pasangan-pasangan tersebut.
Pada Minggu (3/1) sore, satuan Sabhara Polres Pekalongan Kota kembali menggerebek kawasan tersebut untuk mencari pasangan yang berbuat asusila. Hasilnya, sembilan orang muda mudi diamankan karena kedapatan berduaan di kamar dengan orang yang bukan pasangan sahnya.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Ingin Percepat Reformasi Birokrasi, tapi...
Kesembilan orang itu selanjutnya dibawa dengan mobil patroli ke Mapolres Pekalongan Kota guna pemeriksaan lebih lanjut. Mereka didata oleh petugas, selanjutnya orang tua mereka dipanggil untuk proses pembinaan. Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Dari hasil pemeriksaan, muda-mudi yang diamankan petugas itu tak hanya dari Kota Pekalongan. Melainkan juga dari Batang dan beberapa daerah di Kabupaten Pekalongan, seperti Kecamatan Wonopringgo, Kedungwuni, dan Bojong.
BACA JUGA: Usul Kemenpan-RB Dibubarkan, Kepala BKD Kalbar: Saya tak Takut
Mereka menyewa kamar di sejumlah rumah warga setempat dengan tarif berkisar Rp 20 ribu hingga 40 ribu per jamnya. Kamar-kamar tersebut tersebut terindikasi sering dipakai oleh pasangan bukan suami istri untuk berbuat mesum.
Sepekan sebelumnya, pada 25 Desember lalu, Satuan Sabhara Polres Pekalongan Kota juga berhasil mengamankan 14 pasangan bukan suami istri yang diduga berbuat mesum dari lokasi yang sama. Sepanjang 2015, Polres Pekalongan Kota beberapa kali menggelar operasi serupa di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Suara dari Kalimantan: Bubarkan Kemenpan-RB!
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan, melalui Kasat Sabhara AKP Guritno, menjelaskan bahwa operasi pekat di daerah Krakalan tersebut adalah kegiatan rutin. Sebab, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat kalau kamar-kamar di beberapa rumah warga di daerah Krakalan itu sering disewakan kepada pasangan muda-mudi tanpa ikatan suami istri.
"Sudah beberapa kali dalam razia kita dapati dari lokasi tersebut pasangan bukan suami istri yang kebanyakan masih remaja berduaan di dalam kamar," jelasnya.
Dijelaskan bahwa kegiatan razia itu sebagai salah satu upaya untuk menciptakan situasi kondusif di Kota Pekalongan yang selama ini terkenal sebagai kota religius. "Operasi ini sekaligus sebagai ajang pembinaan moral bagi remaja-remaja kita," imbuhnya. (way/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemko Usul Revisi UMK jadi Rp 2,18 Juta
Redaktur : Tim Redaksi