Serukan Nota Protes Sikapi Penyobekan Alquran

Rabu, 15 September 2010 – 05:56 WIB

JAKARTA -- Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) beserta Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyeru seluruh umat Islam untuk menyampaikan nota protes atas aksi perobekan Alquran yang dilakukan sejumlah aktivis di ASNota protes tersebut akan dikirimkan ke AS melalui kedutaan besarnya di Jakarta.

Ketua DPP LDII H Prasetyo Sunaryo menegaskan, seluruh umat Islam di Indonesia seharusnya bersatu menyatakan sikap yang tegas kepada pemerintah AS atas aksi anarkis yang dilakukan warga mereka

BACA JUGA: Pesawat Hancur, 36 Penumpang Selamat

"Aksi tersebut jelas tidak bisa ditolerir karena telah melanggar HAM
Pemerintah AS seharusnya tidak diam terhadap pelecehan suatu agama tertentu," kata Prasetyo kemarin (14/9).

Menurut Prasetyo, pemerintah AS tidak boleh menerapkan standar ganda dalam menegakkan hukum

BACA JUGA: Sekularisme Turki Terancam

Aparat hukum di sana seharusnya bisa mencegah dan memberikan tindakan yg tegas terhadap setiap anarkis yang dilakukan warganya
"Selama ini pemerintah AS sering menerapkan standar ganda dalam menangani aksi teror selalu dikaitkan dengan dunia Islam dan perlu ditindak tegas

BACA JUGA: Karzai Kecam Terorisme Global

Padahal, bisa saja aksi tersebut dilakukan warga negaranya sendiriMisalnya, kasus perobekan Alquran beberawa hari lalu," katanya.

Tindakan yang dilakukan para aktivis tersebut bertentangan dengan apa yang diinginkan Presiden Obama tentang hubungan AS dan IslamMenurut Obama, Islam bukan musuh ASDan, selamanya AS tidak akan menyatakan perang melawan IslamUntuk itu, lanjut Prasetyo, Obama perlu menunjukkan sikapnya dengan tindakan yang nyata saat ini dan tidak hanya beretorika dengan membiarkan warganya melakukan kebebasan berekspresi yang salah"Kita perlu bukti terhadap apa yang dikatakan Obama bahwa AS bukan musuh Islam atau sebaliknyaNamun, apa yang dilakukan aktivis tersebut bisa menyulut kemarahan para mujahid dan kaum fundamentalis Islam," tambahnya.

Meski demikian, LDII dan DMI mengimbau umat Islam di Indonesia tidak melakukan aksi balasan dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragamaSebab, hal itu dapat merugikan persatuan dan kerukunan antarumat"Jika kita melakukan aksi balasan, kita terpancing dengan umpan yg mereka lakukan dan akan menjadi pembenaran bagi aksi yang mereka lakukan," lanjutnya

Dalam suasana yang fitri ini, menurut Prasetyo, umat Islam jangan terpancing oleh aksi provokasi, baik yang dilakukan pihak asing maupun pihak tertentu di dalam negeri, sehingga tidak menodai kesucian Idul Fitri

Di tempat yang sama, Ketua Departemen Kepemudaan DMI Daud Poliradja mengatakan, tindakan penyobekan Alquran jelas menyinggung umat IslamNamun, umat Islam diimbau tidak melakukan hal yang sama karena dapat merusak kerukunan antarumat"Meski kita harus menjaga kerukunan antarumat beragama, kita juga harus menyampaikan nota keberatan seperti yang disampaikan LDII." tegasnya.

Menurut Daud, perlu ada pertemuan para tokoh dan pemimpin agama di Indonesia untuk menyikapi kondisi tersebut agar tidak berimbas kepada kerukunan yang terjalin selama ini"Pertemuan tersebut perlu dilakukan guna memberikan pemahaman dan pengertian kepada seluruh umat beragama bahwa apa yang terjadi di AS itu tidak akan berimbas di Indonesia," lanjutnya(dil/jpnn/c4/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetap Ada Aksi Robek dan Bakar Alquran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler