Sesalkan Polisi Tolak Laporan Dugaan Kekerasan Oknum Guru ke Siswanya

Rabu, 14 Januari 2015 – 23:59 WIB

jpnn.com - BEKASI - Kekerasan di sekolah kembali terjadi. Kali menimpa siswa SMAN 5 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, berinisial RF (12) yang diduga dianiaya oleh seorang oknum guru hingga luka memar di bagian wajahnya.

Bahkan, peristiwa yang terjadi saat RF mengikuti pelajara IPS yang diajarkan oknum guru tersebut pada Sabtu (10/1) lalu telah dilaporkan ke Kepolisian.

BACA JUGA: Dua Bocah Ini Kehilangan Ayah, Ibu dan Kakak Sulungnya

Kepada GoBekasi (Grup JPNN.com), ayah RF, Raden Zainal Abidin (34) mengaku melaporkan kasus kekerasan yang dialami anaknya sehari setelah kejadian tersebut.

Namun kata Raden, laporannya ditolak. Pihak Polresta Bekasi menganjurkan pihak keluarga dan sekolah menempuh jalur mediasi.

BACA JUGA: Staf AirAsia Kawal Jenazah Vera Chandra ke Tarakan

“Saya ingin bukti, minta izin bukti visum. Polsek anjurin ke Polres, karena visum yang ngeluarin Polres. Saya ke Polres dan disuruh bertemu dengan kepala sekolahnya (untuk mediasi),” kata Raden ditemui di kediamannya, Kampung Sukamantri RT002/01 Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Rabu (14/1).

Raden mengaku sangat menyesalkan sikap Polresta Bekasi karena menolak laporannya. Padahal, dengan adanya laporan kepolisian keluarga berharap dapat memberikan sanksi hukum terhadap oknum guru tersebut, agar kasus yang sama tidak terulang lagi.

BACA JUGA: Tangis Michael Pecah di Samping Peti Jenazah Kakak Sulungnya

“Niat saya buat visum sebagai bukti. Saya ingin sampai kejadian terulang lagi agar pelaku dihukum secara hukum,” tegasnya.

Sementara itu menurut RF, perlakuan yang tidak pantas ini dilakukan oleh guru tersebut dikarenakan hal yang sepele saat belajar di kelas.

Menurut penuturan korban, penganiayaan bermula saat diriinya tidak mendapatkan bangku dan pura-pura sedang dalam posisi duduk. Hal itu dilakukanya lantaran bangku dan meja sempat berubah saat mata pelajaran matematika.

Melihat RF pura-pura duduk, I memanggil RF ke depan kelas dan menampar dua kali wajah dan memukul bagian rahang dekat telinga korban.

GoBekasi yang menyambangi SMPN 5 pada Rabu (14/1), pihak sekolah masih enggan berkomentar terkait penganiyaan yang melibatkan tenaga pengajarnya tersebut.

“No comment,” ujar salah seorang guru sekolah. (dam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lupa Matikan Obat Nyamuk, Rumah Ludes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler