Sesuai SOP, Dor! Si Bulat tak Bernapas Lagi

Kamis, 17 Januari 2019 – 00:34 WIB
Garis Polisi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BARITO TIMUR - Polisi mengeluarkan tembakan yang menyebabkan Lelo Stephanus alias Bulat tidak bernapas lagi

Pria berusia 27 tahun, warga Desa Harara, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalteng, tersebut tewas, tak berselang lama setelah ia membuat kegaduhan di salah satu warung kopi, Jalan Serapat, RT 13, Kelurahan Tamiang Layang, Minggu malam (13/1).

BACA JUGA: Polisi Tembak Mati Eki Apriandi, Kapolda Beri Apresiasi

Pria beristri tersebut terpaksa dilumpuhkan, lantaran membuat kegaduhan. Ia juga mengancam keselamatan polisi karena menyerang petugas menggunakan senjata tajam (sajam). Informasi yang dihimpun Kalteng Pos (Jawa Pos Group) di lapangan, peristiwa tersebut terjadi di warung kopi, Jalan Serapat, RT 13, Kelurahan Tamiang Layang.

Bulat diduga di bawah pengaruh alkohol sehingga membuat keributan. Tak ada yang tahu sebab-musabab keributan, lantaran tidak ada satu pun warga menyaksikan secara langsung.

BACA JUGA: Detik – detik Polisi Tembak Betis Bibi, Dor! Roboh

Lokasi kejadian cukup jauh dari permukiman serta tempat keramaian. Begitu juga, tempat kejadian perkara (TKP). Dua garis polisi dipasang. Pertama, di warung dimaksud. Kedua, lokasi penyerangan dan tersungkurnya pelaku. Di situ masih terdapat noda darah.

Kasatreskrim Polres Bartim AKP Andika Rama SIK membenarkan peristiwa yang terjadi tersebut. Menurutnya, anggota mengambil upaya represif karena nyawanya terancam.

BACA JUGA: Adi si Begal Sadis Ditembak, Dor!

“Malam itu kita mendapat informasi keributan, sekitar pukul 21.00 WIB. Dua petugas piket kita menuju lokasi untuk memastikan,” ungkap Andika Rama kepada Kalteng Pos.

Setibanya di TKP, lanjut dia, petugas melihat ada empat orang. Salah satu di antara mereka tidak mengenakan baju sambil memegang badik dan sangkur. Kedua anggota menunjukkan identitas bahwa mereka dari kepolisian. Petugas meminta yang bersangkutan untuk meletakkan sajam. Namun, tidak digubris.

Kasatreskrim menambahkan, pelaku malah mendekat. Polisi akhirnya mengeluarkan senjata, memberi tembakan peringatan, sembari memerintahkan pelaku untuk meletakkan sajam. Namun, permintaan itu tak diiindahkan.

Tembakan peringatan kedua pun diletuskan. Pelaku malah menyerang. Bahkan, salah satu petugas terjatuh saat menghindari serangan pelaku. Akhirnya tindakan tegas pun diambil.

Menurut Andika, pelaku sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, akhirnya meninggal dunia. Pihak kepolisian pun menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan anggota tersebut sudah sesuai standard operating procedure (SOP). (log/ce/ala)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Martin Robot, Kakinya Ditembak


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler