jpnn.com - JAKARTA - Skandal yang diduga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto muncul bertubi-tubi, setelah kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia (PTFI), kini muncul satu surat lagi dimana Setya Novanto melakukan intervensi terhadap Pertamina.
Dalam surat berlogo DPR RI dan atas nama Ketua DPR Setya Novanto yang ditujukan kepada Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, Novanto meminta Dwi membantu mengenai addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan dan penyerahan bahan bakar minyak di terminal bahan bakar minyak antara PT Pertamina (persero) dengan PT Orbit Terminal Merak.
BACA JUGA: Gara-Gara Gratifikasi Perabotan Rumah, Masinton Minta KPK Sadap RJ Lino dan Rini
Namun, surat ini dibantah oleh Kepala Bagian Tata Usaha Ketua DPR, Hani Tahapari, Rabu (18/11). Ia menyatakan surat tersebut tidak pernah keluar dari kantornya. Selain itu ada perbedaan format surat dengan yang resmi dikeluarkan DPR.
"Surat ini tidak pernah kami keluarkan, tidak pernah lihat dan sangat berbeda dengan format tata usaha DPR RI. Lambang (DPR) selalu berada di pinggir, khusus surat ditandatangani Ketuia DPR. Surat yang beredar tidak benar atau palsu dan kami sama sekali tidak pernah mengeluarkan surat ini," katanya dalam konferensi pers di gedung DPR Jakarta. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Kecewa, Warga NTT Datangi KPK Desak Usut Tuntas Setya Novanto
Berikut lampiran surat yang diduga upaya intervensi Ketua DPR kepada Dirut Pertamina:
BACA JUGA: Gagal Wujudkan Janji Jokowi, Kontras Anggap Jaksa Agung Pantas Diganti
BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk Prolegnas 2016, DPD Ajukan 15 RUU Ke DPR
Redaktur : Tim Redaksi