Setengah Ton Ganja Aceh Gagal Masuk Palembang

Rabu, 13 Agustus 2014 – 01:32 WIB

jpnn.com - PALEMBANG - Kerja keras yang dilakukan aparat Satuan Reserse Narkoba Polresta Palembang, pimpinan Kompol Maruly Pardede SH SIK membuahkan hasil. Sindikat peredaran narkoba lintas provinsi diamankan bersama barang bukti setengah ton lebih ganja kering asal Aceh, NAD.

Enam pelaku juga ditangkap termasuk Salamuddin alias Agam (42) warga Gampong Lambada, Desa Lambada, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar,yang diduga menjadi gembong dan otak pelaku, pada Minggu (10/8) lalu.

BACA JUGA: Aniaya Tetangga, Polisi Ini Dituntut 5 Bulan Penjara

Lima tersangka lagi, Suwanto alias Iwan (36) warga Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Mowara, Kabupaten Deli Serdang, Sumut dan Legiman alias Aseng (44) warga Jl Sentosa II RT 03 Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai, Pekanbaru.

Maju Padang bin Japar Padang (45) warga Jl Damai Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidi Kalang, Umar Teuku Ali (54) sopir warga Desa Payarang Tulu, Kecamatan kota Blang Kabupaten Beuren Aceh Utara, serta seorang lagi Agus Anwar (34) warga Griya Sejahtera Sukajadi Blok F RT 39/41 Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.

BACA JUGA: Ilegal, Pembangunan Tower Seluler Dihentikan

"Sumsel dan Palembang khususnya masih menjadi magnet kuat peredaran narkoba, apapun jenisnya termasuk ganja yang berhasil kami tangkap. Ini bukti bahwa kerja keras kami tidak cukup tanpa dukungan masyarakat," ungkap Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIK MSI dalam gelar ungkap perkara di Mapolresta Palembang, kemarin (12/8).

Khusus untuk tangkapan kali ini, sambungnya, narkoba jenis ganja yang masuk ke Palembang masih didominasi dari Aceh. Oleh karena itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan jajaran Polda Aceh terkait keterangan yang berhasil didapatkan dari keenam tersangka.

BACA JUGA: Bos Judi Online Bekas PNS

"Masih dikembangkan, memang yang satu (Salamuddin) berprofesi sebagai petani. Persisnya apakah benar (Petani ganja) masih kami koordinasikan dengan jajaran terkait," sambung Kapolresta didampingi Kasat Reserse Narkoba beserta jajaran.

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan pelaku yakni 511 paket narkotika jenis ganja, dengan berat bruto 511 kg, 1 unit mobil Tronton Fuso FN 516 warna coklat bernopol B 9431 MB, satu unit mobil Mitsubishi Colt Diesel 120 ps warna kuning bernopol BG 4392 MK, satu Unit mobil Daihatsu Xenia warna hitam bernopol B 1546 SOS, empat buah HP Nokia, empat buah HP Samsung, Satu HP I-Cherry.

Aparat Satres Narkoba Polresta Palembang juga harus memaksimalkan personilnya dalam penggerebekan Minggu pagi tersebut lantaran terbagi dalam empat tempat penggerebekan dan pengejaran.

Pertama, menggerebek sebuah rumah yang dijadikan gudang di kawasan Jl Tegal Binangung, Kelurahan Plaju ilir, Kecamatan Plaju, sekitar pukul 05.30 WIB. Pengejaran terhadap otak pelaku di seputaran kawasan Jl Gub H Bastari, dilanjutkan pengejaran sopir dan kendaraan pengangkut di RM Beringin Jaya kawasan Talang Kelapa, terakhir dirumah salah satu pelaku sekaligus kaki tangan Bandar, Agus Anwar di kawasan Sukajadi.

Tak banyak keterangan yang dapat diambil dari keenam tersangka yang dihadirkan dalam gelar ungkap perkara di aula mapolresta Palembang itu. Hanya, salah seorang diantaranya, Legimin yang ditunjuk sebagai sopir mengaku dijanjikan upah sebesar Rp2 juta dalam pengantaran yang dilakukannya ini.

"Baru pertama kali mengantar ini (ganja). Awalnya dijanjikan uang Rp2 juta. Saya dijemput di Jambi dan akan diantar lagi," singkatnya.

Apakah ganja tersebut berakhir di Palembang atau hanya sebagai tempat transit? Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dimana pihak Polda Lampung berhasil mengamankan ratusan kilogram ganja kering di kawasan pelabuhan Bakauheni saat akan menyeberang ke pulau Jawa.

Kasatres Narkoba Polresta Palembang yang dikonfirmasi mengatakan akan terus melakukan pengembangan dan penyelidikan. Sebab, bukan tidak mungkin setiap antaran besar yang melintasi Palembang ditunggu bandar-bandar di daerah lain.

Sehingga, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran Polres di lingkup Polda Sumsel. "Kualitasnya sangat baik, langsung dari Aceh. Kami yakini telah banyak yang menanti barang haram ini setelah sampai di tangan penadahnya. Sehingga akan terus kami koordinasikan," tandasnya.(aja)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG: Kemarau hingga Awal September


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler